Gunung Kidul (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, melakukan pendataan dan pendaftaran lansia yang akan mendapat vaksin COVID-19 jenis Sinovac, yang akan dilaksanakan setelah mendapat distribusi vaksin dari Provinsi DIY.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunung Kidul Dewi Irawaty di Gunung Kidul, Kamis, mengatakan pendaftaran bagi lansia sudah dimulai sejak awal April ini secara daring melalui tautan yang disediakan. Pendaftaran juga dilakukan secara mandiri yang dilayani petugas di setiap desa dan kecamatan.
"Kami sudah menyosialisasikan terkait pendataan dan pendaftaran lansia yang akan mendapat vaksin kepada desa supaya segera disosialisasikan kepada masyarakatnya," kata Dewi.
Ia mengatakan berdasarkan pendataan awal, jumlah lansia di Gunung Kidul sebanyak 80 ribu jiwa. Namun, jumlah lansia yang divaksin tergantung dari jumlah yang mendaftar di desa dan kecamatan, maupun secara daring melalui tautan.
"Nanti lansia penerima vaksin harus ada pendamping untuk mengantisipasi dampak KIPI," katanya.
Dewi mengatakan pihaknya ingin agar vaksinasi bisa berjalan cepat. Namun, pelaksanaannya terkadang terhambat oleh pasokan vaksin yang agak terlambat dari pusat. Kendala teknis di lapangan, yakni vaksin datang terlambat dan alokasi vaksin dari Dinkes DIY tidak sesuai dengan yang diajukan oleh Dinkes Gunung Kidul.
"Jumlah dosis yang diterima tidak sesuai dengan pengajuan. Misalnya, kami minta 30 ribu dosis, tapi yang dikirimkan hanya 3 ribu dosis," kata Dewi.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Sumber Daya Kesehatan (SDK) Dinkes Gunung Kidul Abdul Azis mengatakan distribusi terakhir vaksin COVID-19 ke Gunung Kidul pada Senin (12/4) lalu. Saat itu Dinkes menerima 1.540 vial atau setara dengan 15.400 dosis vaksin. Artinya tiap vial berisi 10 dosis suntikan vaksin.
"Sejak awal pelaksanaan vaksinasi hingga saat ini, kami sudah menerima delapan kali kiriman vaksin. Adapun yang tersisa saat ini sebanyak 723 vial atau setara dengan 7.230 dosis suntikan vaksin," katanya.