Yogyakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Yogyakarta menyebut pelaksanaan protokol kesehatan untuk berbagai kegiatan ibadah maupun kegiatan sosial kemasyarakatan, selama tiga hari Ramadhan, berlangsung terkendali dan minim pelanggaran.
“Untuk saat ini, memang belum banyak kegiatan sosial kemasyarakatan karena masih fokus pada ibadah. Semuanya tetap berlangsung aman dan terkendali,” kata Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota Yogyakarta Agus Winarto di Yogyakarta, Kamis.
Meskipun demikian, personel Satpol PP Kota Yogyakarta yang melakukan patroli tetap menemukan sejumlah warga yang melanggar protokol kesehatan, seperti tidak memakai masker dengan benar saat berada di tempat umum.
“Ada 13 orang yang kedapatan tidak menggunakan masker dengan cara yang benar. Mereka semua kami berikan pembinaan secara lisan,” katanya.
Untuk kegiatan keramaian lain, seperti pasar Ramadhan, Agus mengatakan sudah berkoordinasi dengan kecamatan dan forum komunikasi pimpinan kecamatan untuk melakukan pengawasan terhadap kegiatan tersebut.
“Kami siapkan personel jika memang dibutuhkan untuk membantu pengawasan,” katanya.
Sementara itu, Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan seluruh kegiatan ibadah di awal bulan Ramadhan berjalan dengan lancar dan protokol kesehatan dijalankan dengan cukup baik.
“Tidak ada kesulitan bagi takmir masjid untuk memastikan bahwa protokol kesehatan bisa dilakukan dengan baik saat shalat tarawih. Sampai saat ini pun tidak ada laporan dari lurah maupun camat terkait kendala protokol kesehatan di masjid saat Ramadhan,” katanya.
Menurut Heroe, hampir seluruh wilayah di Kota Yogyakarta memenuhi syarat untuk melaksanakan berbagai ibadah di bulan Ramadhan berdasarkan zonasi yang diatur dalam PPKM skala mikro.
“Mudah-mudahan seluruh pihak tidak lengah dalam memastikan protokol kesehatan sehingga kasus bisa turun. Kasus aktif berada sekitar 300-an setiap hari,” katanya.
Untuk kegiatan pasar Ramadhan, Heroe pun menekankan bahwa kegiatan tersebut tetap dapat dilakukan asalkan disertai protokol kesehatan secara ketat dan disiplin.
“Yang perlu diantisipasi adalah potensi kerumunan. Makanya, harus diatur sedemikian rupa agar kegiatan tetap berjalan, namun prokes juga jalan. Jika terjadi kerumunan, maka penyelenggara harus segera mengevaluasi dan melakukan upaya pencegahan agar tidak terulang,” katanya.
Ia pun meminta camat untuk melakukan pengawasan kegiatan yang berpotensi menimbulkan keramaian di wilayah masing-masing dan segera melakukan upaya pencegahan jika berpotensi menimbulkan kerumunan.
Berita Lainnya
Presiden Jokowi: Kerugian Rp180 triliun akibat WNI berobat ke mancanegara
Rabu, 24 April 2024 19:42 Wib
Jokowi: Pemenuhan rasio dokter tantangan besar sektor kesehatan RI
Rabu, 24 April 2024 19:38 Wib
350 tenaga kesehatan meninggal dunia di Jalur Gaza sejak 7 Oktober
Selasa, 23 April 2024 20:48 Wib
Ibu hamil alami gangguan kesehatan mental, simak cirinya
Minggu, 21 April 2024 19:05 Wib
Kontrol diabetes hindari gangguan mata, catat kiatnya
Kamis, 18 April 2024 18:46 Wib
Simak, waktu tidur ideal jaga kesehatan
Kamis, 18 April 2024 10:01 Wib
FKKMK UGM memastikan perhatikan kesehatan mental calon dokter spesialis
Kamis, 18 April 2024 2:10 Wib
Yogyakarta skrining kesehatan seluruh ASN pascalebaran
Rabu, 17 April 2024 14:58 Wib