Satgas COVID-19 Yogyakarta: Perketat prokes di Pasar Ramadhan

id protokol kesehatan, pasar ramadhan,yogyakarta,covid-19

Satgas COVID-19 Yogyakarta: Perketat prokes di Pasar Ramadhan

Warga membeli makanan menu berbuka puasa di Pasar Ramadhan Jalur Gaza, Nitikan, Umbulharjo, Yogyakarta, Jumat (16/4/2021). Pasar yang digelar setiap bulan Ramadhan itu menjadi salah satu tempat berburu takjil di Yogyakarta. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/aww.

Kami mendapat laporan bahwa banyak Pasar Ramadhan yang sudah bisa menjalankan protokol kesehatan dengan baik, salah satunya mengantisipasi potensi kerumunan. ...
Yogyakarta (ANTARA) - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Yogyakarta mengingatkan masyarakat untuk melaksanakan protokol kesehatan (prokes) secara disiplin dan ketat di berbagai kegiatan yang berpotensi menimbulkan keramaian, salah satunya Pasar Ramadhan,  sebagai upaya  tidak terjadi penularan COVID-19.

"Kami mendapat laporan bahwa banyak Pasar Ramadhan yang sudah bisa menjalankan protokol kesehatan dengan baik, salah satunya mengantisipasi potensi kerumunan. Tetapi, ada pula yang perlu perhatian," kata Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Yogyakarta Heroe Poerwadi di Yogyakarta, Minggu.

Menurut dia, panitia penyelenggara Pasar Ramadhan sudah memiliki persiapan yang cukup baik untuk pelaksanaan protokol kesehatan, namun kondisi di lapangan masih terjadi kerumunan sehingga perlu dilakukan evaluasi secepatnya terhadap mekanismenya.

Baca juga: Legislatif Kota Yogyakarta meminta pengusaha bayarkan THR tepat waktu

Sejumlah upaya yang bisa dilakukan untuk mengantisipasi kerumunan di antaranya pembatasan jumlah pedagang, pembatasan jumlah pengunjung, pembatasan jam buka, hingga pengaturan arus lalu lintas menjadi searah.

"Pengaturan dan pengetatan-pengetatan tersebut perlu dilakukan karena saat ini kami tengah berupaya semaksimal mungkin untuk menurunkan grafik kasus," katanya.

Ia pun memberikan apresiasi kepada takmir (pengurus) masjid yang mampu menyelenggarakan kegiatan di bulan Ramadhan 1422 Hijriah dengan protokol kesehatan ketat karena jika abai dan tidak disiplin terhadap protokol kesehatan maka rentan menularkan ke anggota keluarga di rumah.

Baca juga: Kasus COVID-19 di Yogyakarta cenderung stabil selama sembilan pekan terakhir

Salah satu Pasar Ramadhan di Kota Yogyakarta berada di Kecamatan Mantrijeron. Camat Mantrijeron, Affrio Sunarno mengatakan, sudah melakukan rapat terkait persiapan pasar sore Ramadhan bersama takmir masjid, polsek dan koramil setempat.

Sejumlah aturan yang diberlakukan untuk pasar sore Ramadhan tahun ini adalah pembatasan lapak hingga 50 persen yaitu dari 356 menjadi 179 lapak. Jarak antarlapak minimal 2,5 meter, lalu lintas dibuat searah dari timur ke barat, mobil dilarang masuk, petugas berjaga dengan thermogun di pintu masuk.

"Kondisi di lapak relatif lancar karena makanan dibeli dan dibawa pulang. Kerumunan justru terjadi di masjid menjelang berbuka karena pembagian takjil dan shalat Maghrib," katanya.

Pihak kecamatan kemudian mengingatkan agar pembagian takil diatur dengan protokol kesehatan yang kemudian ditindaklanjuti dengan mengurangi jumlah takjil yang dibagikan dari 3.000 kotak menjadi 2.000 kotak. Takjil pun hanya diberikan kepada jamaah yang sudah duduk di area masjid.

Namun pada akhir pekan, kata dia, animo masyarakat untuk datang ke pasar sore Ramadhan cukup besar sehingga perlu dilakukan upaya untuk mengingatkan kembali agar setiap orang disiplin melakukan protokol kesehatan.

"Jika masyarakat abai terhadap protokol kesehatan, maka kami khawatir seluruh usaha untuk mencegah penularan akan sia-sia. Harapannya, disiplin menjadi kunci utama dan imbauannya menahan diri untuk tidak berkerumun," kata Affrio Sunarno.

Pada Sabtu (17/4), terdapat penambahan 33 kasus positif COVID-19 di Kota Yogyakarta sehingga total terdapat 346 kasus aktif, sebanyak 290 pasien di antaranya menjalankan isolasi dan 56 dirawat di rumah sakit.



 
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024