Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu'ti meminta warga menahan diri untuk tidak melakukan kegiatan kultural seperti mudik pada Lebaran kali ini, mengingat pandemi COVID-19 masih berlangsung.
"Karena itu kepada seluruh masyarakat agar bisa menahan diri untuk tidak mudik walaupun itu bukan sesuatu yang mudah untuk dilakukan. Karena memang ada suasana yang sangat berbeda ketika kita melakukan Idul Fitri bersama keluarga di kampung halaman," ujar Abdul Mu'ti dalam keterangan tertulisnya, Kamis.
Menurut dia lonjakan kasus di India harus menjadi pembelajaran bagi Indonesia agar tak terlena dengan menurunnya angka penularan COVID-19.
Justru kata dia, penurunan ini harus tetap dipertahankan dan malah harus terus ditekan dengan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan serta tidak melakukan perjalanan mudik yang kerap menimbulkan lonjakan.
Masyarakat juga jangan terlena karena sudah melakukan vaksinasi. Karena vaksin bukan membuat orang terbebas dari penularan, tetapi meringankan gejala yang ditimbulkan.
"Memang sudah ada vaksinasi tetapi harus disadari bersama bahwa vaksinasi ini tidak menjamin sepenuhnya bahwa kita akan terlindung dari kemungkinan tertular virus COVID-19," kata dia.
Menurut dia mudik sudah menjadi kegiatan kultural yang dilakukan bukan hanya melibatkan umat Islam saja, melainkan seluruh warga negara Indonesia. Ia memahami jika ada suasana yang berbeda jika tak ada mudik, namun untuk kondisi saat ini merupakan langkah tepat.
"Karena itu ini adalah persoalan kultur, bukan persoalan agama. Karena itu bagi seluruh masyarakat untuk menahan diri tidak mudik pada tahun ini. Dan bagi yang misalnya ada sesuatu yang sangat penting harus dilakukan di kampung halaman, hendaknya tetap mematuhi protokol kesehatan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah," katanya.
Sebelumnya, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyatakan keputusan pemerintah yang melarang mudik karena negara ingin melindungi seluruh warganya dari penularan COVID-19.
"Jadi peniadaan mudik karena pemerintah ingin melindungi seluruh warga negara agar terjaga dari penularan COVID-19," ujar Yaqut.
Menurut dia setiap keputusan yang diambil memiliki dasar tertentu. Apalagi saat libur hari raya Idul Fitri, Idul Adha, Natal, maupun tahun baru kerap terjadi lonjakan angka penularan COVID-19.
Berita Lainnya
Bantul menerbitkan edaran mobil dinas tidak boleh untuk mudik Lebaran
Rabu, 27 Maret 2024 15:44 Wib
Kapal wisata dilarang berlayar ke Pulau Komodo NTT
Minggu, 17 Maret 2024 6:20 Wib
Polisi larang "sahur on the road"
Senin, 11 Maret 2024 14:42 Wib
Larangan penjualan daging anjing di Solo, Jateng, baru imbauan
Senin, 29 Januari 2024 5:12 Wib
UGM mengkaji ulang SE larangan LGBT di Fakultas Teknik
Jumat, 29 Desember 2023 12:10 Wib
Dishub DIY ingatkan larangan penempelan stiker APK di Trans Jogja
Rabu, 20 Desember 2023 18:51 Wib
Malaysia melarang kapal dari Israel berlabuh
Rabu, 20 Desember 2023 14:18 Wib
Pengusaha karoseri-bengkel di Bantul dilarang merakit kereta kelinci
Selasa, 21 November 2023 18:20 Wib