Disperindag Kulon Progo: Harga beras turun

id harga sembako,harga beras turun,Kulon Progo

Disperindag Kulon Progo: Harga beras turun

Harga cabai di Pasar Wates, Kabupaten Kulon Progo, mengalami penurunan hampir 60 persen dari Rp110 ribu per kilogram menjadi Rp50 ribu per kilogram. (Foto ANTARA/Sutarmi)

Kulon Progo (ANTARA) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, memastikan harga beras di tingkat pasar rakyat mengalami penurunan akibat panen raya di berbagai wilayah.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kulon Progo Iffah Muffidati di Kulon Progo, Selasa, mengatakan hari ini, pihaknya bersama Tim Pemantau Inflasi Daerah (TPID) DIY melakukan monitoring harga kebutuhan pokok di Pasar Wates.

Ada beberapa kebutuhan pokok yang dipantau, seperti beras, minyak goreng, gula, daging ayam, daging sapi, cabai, kedelai, telur, dan bawang.

"Berdasarkan pemantauan, harga beras yang mengalami penurunan meski tidak banyak. Pada awal Maret harga beras IR 1 Rp9.200 per kilogram, sekarang Rp9.000 per kilogram. Kemudian beras IR II dari Rp8.400 menjadi Rp8.200 per kilogram. Penurunan harga beras ini disebabkan oleh panen padi di wilayah Kulon Progo," kata Iffah.

Ia mengatakan harga lain, minyak goreng ada peningakatan dari Rp14.400 menjadi Rp14.917 per liter, daging ayam stabil Rp38 ribu per kilogram dari awal puasa yang tembus Rp40 ribu per kilogram. Harga telur berkisar Rp23 ribu dari sebelumnya Rp24 ribu. Kedelai impor Rp10.500 per kilogram, sedangkan kedelai lokal naik Rp2000 dari Rp10 ribu menjadi Rp12 ribu per kilogram.

Harga gula pasir stabil Rp12,5 ribu per kilogram, daging sapi khas Rp128 ribu naik Rp130 ribu per kilogram dan daging sapi kualitas dua Rp119 ribu.

Selanjutnya, harga cabai mengalami penurunan harga hampir mencapai 60 persen, dari sebelumnya cabai merahh berkisar Rp110 ribu per kilogram, sekarang turun hingga Rp50 ribu per kilogram.

"Berdasarkan informasi dari Dinas Pertanian dan Pangan saat ini di Kulon Progo tidak sedang panen cabai. Cabai masih dipasok dari daerah lain. Penurunan harga cabai di tingkat pedagang pasar rakyat lebih disebabkan oleh permintaan konsumen selama ramadhan ini turun drastis," katanya.

Sementara itu, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda DIY Tri Saktiyana mengatakan pasokan dan ketersediaan bahan pokok sangat cukup, dan perdagangan antar daerah juga sangat lancar.

"Tahun ini, pemerintah tidak membatasi angkutan untuk komoditas pangan dan barang. Angkutan komoditas dan barang diperlancar, sehingga mempengaruhi harga dan ketersediaan yang cukup," katanya.