Pemkab mengharapkan sekolah konsisten terapkan SOP pembelajaran tatap muka

id Uji coba sekolah tatap muka

Pemkab mengharapkan sekolah konsisten terapkan SOP pembelajaran tatap muka

Uji coba pembelajaran tatap muka terbatas di SMK Negeri 1 Bantul, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. (Foto Humas Bantul)

Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengharapkan sekolah menengah kejuruan dan menengah atas yang melakukan uji coba pembelajaran tatap muka terbatas pada masa pandemi COVID-19 dapat konsisten menerapkan standar operasional prosedur protokol kesehatannya.

"Kepala SMKN 1 Bantul telah menyampaikan beberapa prinsip dan SOP mengenai pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT), saya harapkan SOP bisa dilakukan secara konsisten, dan konsekuen agar keamanan, kesehatan anak-anak kita dan seluruh civitas akademika di sekolah bisa lebih terjamin," kata Bupati Bantul Abdul Halim Muslih di Bantul, Rabu.

Berdasarkan Surat Edaran Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY bahwa uji coba pembelajaran tatap muka terbatas di tingkat SMA dimulai tanggal 19 April 2021 selama 14 hari kerja, dan di Kabupaten Bantul terdapat dua sekolah yaitu SMKN 1 Bantul dan SMAN 1 Pajangan.

"Lakukan SOP PTMP dengan sungguh-sungguh dan konsisten, karena konsistensi inilah yang akan menentukan kesuksesan belajar mengajar di sekolah-sekolah kita, Bantul baru melakukan uji coba di dua sekolah yaitu SMK Negeri 1 Bantul ini dan SMA Negeri 1 pajangan," katanya.

Bupati mengatakan apabila uji coba tatap muka terbatas di tingkat SMK dan SMA ini berhasil, maka pemkab mempunyai kepercayaan diri untuk melakukan uji coba di sekolah tingkat lainnya yaitu di jenjang sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah dasar (SD) pada Juli mendatang.

"Tetapi kalau uji coba tingkat SMA SMK ini tidak berhasil, maka kita tentu akan mempertimbangkan ulang untuk melakukan uji coba pembelajaran tatap muka terbatas di SMP dan SD, karena anak-anak SMP dan SD lebih rentan, lebih tidak berdaya dari sisi imunitasnya," katanya.

Sementara itu, Kepala SMK Negeri 1 Bantul Mujadi mengatakan pelaksanaan uji coba pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT) di sekolah yang ditunjuk pemerintah daerah sebagai percontohan SMK se-Bantul ini sudah dilaksanakan sejak 19 April hingga dua minggu ke depan.

"Untuk teknis pelaksanaan kita menggunakan sistem satu hari kelas 10 masuk, satu hari kelas 11 masuk, kelas 12 tidak kita masukkan karena sudah selesai proses pembelajaran, sudah malaksanakan ujian sekolah dan sudah melaksanakan uji kompetensi kejuruan," katanya.

Dia mengatakan, kedatangan siswa ke kelas diusahakan masuk satu per satu, kemudian cek suhu siswa dan seluruh warga sekolah, dan jika ditemukan suhu lebih dari 37,3 derajat maka diistirahatkan 5 sampai 10 menit lalu akan dicek kembali, kalau suhu tubuh tidak berangsur normal, maka disarankan untuk kembali.

Di tempat parkir sudah disediakan tempat memadai, agar setelah parkir langsung menuju ruang kelas masing-masing dengan dipandu Satgas COVID-19 dan tidak boleh berjalan beriringan, sebelum memasuki ruangan siswa diminta untuk mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir.

"Selama proses pembelajaran di kelas kita atur antara kursi satu dengan lainnya jaraknya satu meter, saat pembelajaran memakai masker standar baik guru maupun siswa. Dan saat istirahat, karena kebetulan puasa siswa banyak yang di kelas, jadi tidak terjadi hal-hal yang kita khawatirkan," katanya.