Kemenag Gunung Kidul anjurkan santri mudik Lebaran mulai 2 Mei

id mudik,santri,Gunung Kidul

Kemenag Gunung Kidul anjurkan santri mudik Lebaran mulai 2 Mei

Santri di Pondok Pesantren Al-Ittihat di Kecamatan Karangtengah, Cianjur, Jawa Barat, dipulangkan lebih awal karena penerapan larangan mudik terbaru yang diberlakukan pemerintah, Sabtu (24/4) (Ahmad Fikri)

Gunung Kidul (ANTARA) - Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menganjurkan kepada pondok pesantren agar memberikan izin santrinya pulang ke kampung halaman mulai 2 Mei hingga dua bulan ke depan, mengantisipasi adanya larangan Mudik Lebaran 2021 pada 6-17 Mei 2021.

Kepala Kantor Kementerian Agama Gunung Kidul Arif Gunadi di Gunung Kidul, Rabu mengatakan saat ini, berbagai wilayah mulai memberlakukan penyekatan wilayah antisipasi pemudik, tapi di sisi lain masih banyak santri yang ada di pondok-pondok pesantren yang belum mendapat libur dan izin dari pengurus pondok.

"Kami sudah melalukan sosialisasi dan menganjurkan pengasuh pondok pesantren agar memberikan izin kepada santrinya untuk mudik lebih awal sebelum diberlakukan penyekatan secara ketat mulai 6 Mei. Kemudian, mereka juga diberikan libur selama dua bulan. Kalau mereka tidak boleh mudik, mereka menjadi tanggung jawab siapa saat berada di pondok selama diberlakukan penyekatan," kara Arif.

Ia mengatakan berdasarkan laporan dari setiap pondok pesantren, santri berasal dari DIY, Jawa Tengah, Kalimantan, hingga luar negeri, seperti Thailand, Singapura dan Timor Leste.

"Santri yang akan mudik diingatkan untuk tetap menjaga protokol kesehatan. Selain itu juga mempersiapkan surat legal dari dokter atau fasilitas kesehatan terkait kondisi kesehatannya saat mudik nantinya. Santri juga harus mengikuti aturan dari kampung atau wilayah tujuan mudik santri," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Gunung Kidul Dewi Irawaty mengatakan pihaknya tidak bisa ikut campur terkait kebijakan mudik santri. Namun demikian, ia menyatakan siap melakukan koordinasi dengan pondok pesantren membahas persoalan ini.

"Kami siap kapan pun soal santri mudik, dan mekanisme setelah mereka kembali dari kampung halaman dan kembali lagi ke pondok," katanya.