Pemkab mewajibkan kelompok tani penerima alsintan bentuk unit UPJA

id Bantuan alsintan

Pemkab mewajibkan kelompok tani penerima alsintan bentuk unit UPJA

Kelompok tani di Bantul menerima bantuan alat mesin pertanian (alsintan) dari Pemda DIY (Foto ANTARA/Hery Sidik)

Bantul (ANTARA) - Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta mewajibkan kelompok tani penerima bantuan alat mesin pertanian membentuk unit Usaha Pelayanan Jasa Alsintan atau UPJA guna menjaga kelangsungan operasional peralatan tersebut.

"Untuk menjaga kelangsungan operasional pemanfaatan alsintan kelompok tani wajib membentuk unit Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) terutama kelompok yang menerima alsintan besar seperti traktor, power threser," kata Kepala Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan Bantul Yus Warseno di Bantul, Kamis.

Bantuan alsintan dari APBD DIY dan Dana Pusat Kementerian Pertanian yang diserahkan kepada kelompok tani Bantul pada Kamis (29/4) ini terdiri dari traktor, power threser, dan pompa air, maka dengan adanya unit UPJA tersebut, kelompok tani juga menerima manfaat lain dari pengelolaan alsintan.

"Pengelolaan dalam pembagian jasa alsintan diserahkan sepenuhnya pada musyawarah kelompok tani. Hasil usaha jasa alsintan bisa digunakan untuk biaya operasional, perawatan dan investasi," katanya.

Dalam mendukung peningkatan produksi menuju swasembada pangan di Bantul dibutuhkan dukungan dari sarana dan prasarana pertanian terutama alat mesin pertanian.

"Usaha pengembangan pengelolaan alat mesin pertanian juga perlu keterlibatan kaum muda untuk terjun dalam bidang pertanian sekaligus mengatasi permasalahan ketersediaan tenaga kerja," katanya.

Dengan serah terima alat mesin pertanian ini, maka segala sesuatunya menjadi tanggung jawab kelompok tani baik kewajiban dalam mengelola, memelihara dan pemanfaatan alat mesin tersebut termasuk bertanggung jawab apabila terjadi kehilangan alat yang diterima.

Diharapkan alat mesin pertanian tersebut dapat memberikan manfaat khususnya bagi anggota kelompok lebih luasnya pada petani sekitar di luar kelompok, kelurahan, kapanewon, kabupaten maupun sampai keluar kabupaten.

"Untuk itu diperlukan operator yang handal baik dari segi fisik maupun kemampuan sehingga perlu keterlibatan kaum muda di dalamnya," katanya.

Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan, penggunaan alat mesin pertanian dalam pertanian sudah tidak bisa diabaikan, karena salah satu ciri pertanian modern adalah menggunakan alat mesin pertanian, dari hulu hingga hilir.

Dengan cara ini, peningkatan produksi bisa dilakukan, karena alat mesin pertanian mampu menekan kerugian dan juga membuat pertanian menjadi efisien.

"Kepada para kelompok tani, saya pesan alat ini diberikan tidak gratis dalam artian ada targetnya. Targetnya adalah produksi kelompok tani, para kadhang tani harus meningkat dengan adanya alat alat mesin pertanian," katanya.
Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024