Gunung Kidul minta Satgas COVID-19 desa pantau perantau

id satgas COVID-19,COVID-19 Gunung Kidul

Gunung Kidul minta Satgas COVID-19 desa pantau perantau

Penyekatan di kawasan perbatasan Gunung Kidul-Bantul. (Foto ANTARA/HO-Heri Susanto)

Kami minta satuan tugas (satgas) bekerja lebih efektif dalam mengawasi kegiatan masyarakat di wilayah masing-masing. Kami tidak ingin klaster ini kembali terulang.

Gunung Kidul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, meminta satuan tugas percepatan penanganan COVID-19 di tingkat kecamatan dan desa memantau kegiatan masyarakat atau warga perantau yang sudah kembali ke kampung, sehingga tidak menimbulkan klaster baru.

Wakil Bupati Gunung Kidul Heri Susanto di Gunung Kidul, Sabtu mengatakan dua klaster menyebabkan puluhan warga terkonfirmasi positif COVID-19, beberapa waktu lalu, sehingga kasus tambahan COVID-19 di wilayah itu meningkat setelah beberapa bulan terakhir tambahan harian sangat sedikit.

"Kami minta satuan tugas (satgas) bekerja lebih efektif dalam mengawasi kegiatan masyarakat di wilayah masing-masing. Kami tidak ingin klaster ini kembali terulang," katanya.

Baca juga: Kemenag Gunung Kidul anjurkan santri mudik Lebaran mulai 2 Mei

Heri mengharapkan satgas di setiap kecamatan dan desa wajib melaporkan secara rutin dan berkala terkait kondisi masing-masing, khususnya dalam memantau kegiatan masyarakat. Ia mengatakan masyarakat tetap diperkenankan menggelar kegiatan, namun zona kerawanan hingga protokol kesehatan (prokes) tetap wajib jadi perhatian.

"Kami meminta masyarakat aktif untuk melapor jika bermaksud melakukan kegiatan yang melibatkan warga sekitar. Satgas memberi keputusan boleh dan tidaknya kegiatan dilakukan berdasarkan pedoman yang sudah ditentukan. Sepanjang kegiatan warga bisa memenuhi kriteria sesuai pedoman, itu bisa dilakukan," katanya.

Heri juga berpesan untuk wilayah dalam zona oranye dan zona merah, kegiatan tidak akan diizinkan. Kegiatan baru diizinkan jika di zona kuning, namun tetap dengan pembatasan ketat.

"Satgas dengan wilayah zona oranye dan zona merah jangan memberikan izin kegiatan dan memantau lebih intensif kondisi masyarakat," katanya.

Baca juga: Dinas Sosial Gunung Kidul validasi data penerima bantuan sosial

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunung Kidul Dewi Irawaty mengatakan hingga Jumat (30/4), total kasus COVID-19 sebanyak 2.960 pasien, dengan rincian sembuh 2.378 orang, dalam perawatan 186 orang dan meninggal dunia 126 orang.

"Pada Jumat (30/4) ada tambahan harian 31 kasus baru. Artinya ada peningkatan harian kasus COVID-19. Kami minta masyarakat untuk kembali mematuhi protokol kesehatan dengan menggunakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan," katanya.