Yogyakarta (ANTARA) - Satpol PP Kota Yogyakarta menerjunkan personel di Terminal Giwangan untuk melakukan pemantauan dan mengecek kelengkapan dokumen perjalanan dan dokumen kesehatan yang wajib dibawa oleh pemudik yang tiba di Yogyakarta.
"Sudah kami mulai sejak Minggu (2/5) dan ada belasan pemudik yang tidak membawa kelengkapan dokumen kesehatan, yaitu surat bebas COVID-19," kata Kepala Satpol PP Kota Yogyakarta Agus Winarto di Yogyakarta, Rabu.
Pemantauan di Terminal Giwangan tersebut akan tetap dilakukan hingga Lebaran 2021 meski pemerintah sudah memberlakukan kebijakan larangan mudik pada 6-17 Mei.
"Mungkin saja masih ada yang bisa lolos atau ada kepentingan non mudik. Kami sifatnya penyaringan saja dan memastikan penumpang memenuhi kewajiban untuk membawa dokumen perjalanan dan dokumen kesehatan," katanya.
Penyaringan di lokasi-lokasi kedatangan, lanjut dia, perlu dilakukan sebagai upaya untuk memastikan kesehatan pemudik sehingga tidak berdampak pada peningkatan kasus penularan COVID-19 di Yogyakarta.
Jika ditemukan penumpang yang tidak membawa surat bebas COVID-19, maka akan diarahkan untuk segera menuju fasilitas layanan kesehatan dan melakukan tes COVID-19.
Sebelumnya, Koordinator Satuan Pelayanan Terminal Giwangan Yogyakarta Bekti Zunanta mengatakan, terminal sudah dilengkapi dengan pemeriksaan GeNose sejak 12 April.
"Jika diperlukan, maka fasilitas tersebut bisa digunakan. Saat ini pun, penumpang diminta untuk melengkapi dokumen kesehatan dan perjalanan," katanya.
Di masa larangan mudik, lanjut dia, tidak akan ada bus antar kota antar provinsi (AKAP) yang beroperasi namun dimungkinkan masih ada bus dengan stiker khusus yang beroperasi. "Namun bukan untuk kepentingan mudik," katanya.
Sedangkan Ketua Harian Satgas Penanganan COVID-19 Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan, pemeriksaan dokumen kesehatan diharapkan tidak hanya dilakukan di terminal tetapi di pool bus karena dimungkinkan penumpang tidak hanya turun di terminal.
"Kami akan pantau agar pemudik ini membawa kelengkapan dokumen kesehatan. Kami melakukan penyaringan di semua pintu-pintu yang berpotensi dilewati pemudik," katanya.
Ia mengatakan Kota Yogyakarta berusaha untuk terus menekan kasus penularan COVID-19 termasuk di masa libur Lebaran, dengan mengetatkan aturan karena sudah ada beberapa rencana yang diharapkan dapat dilakukan usai Lebaran, termasuk sekolah tatap muka.
"Pada Januari, kami sebenarnya berharap sudah bisa sekolah tatap muka. Tetapi nyatanya tidak bisa dilakukan karena kasus naik akibat libur akhir tahun," katanya.
Pihaknya tidak ingin peristiwa tersebut kembali terulang sehingga rencana yang sudah disusun khusus sekolah tatap muka tetap bisa dimulai saat tahun ajaran baru nanti, demikian Heroe Poerwadi.
Berita Lainnya
Ini 10 imbauan untuk pemudik Lebaran 2024 yang harus dipatuhi
Selasa, 26 Maret 2024 6:20 Wib
25 titik SPKLU disiagakan untuk pemudik dengan mobil listrik
Kamis, 21 Maret 2024 17:17 Wib
Dishub memprediksi 6,5 juta pemudik masuk DIY pada Lebaran 2024
Senin, 18 Maret 2024 19:41 Wib
KA ekonomi "New Generation" layani pemudik Lebaran
Sabtu, 16 Maret 2024 18:24 Wib
ANTARA berangkatkan pemudik lewat "Mudik Asik Bersama BUMN"
Kamis, 7 Maret 2024 8:42 Wib
Pos Pengamanan Druwo Bantul menyediakan layanan kesehatan bagi pemudik
Jumat, 21 April 2023 23:04 Wib
Pemudik jangan begadang sebelum perjalanan
Jumat, 21 April 2023 5:32 Wib
Layani pemudik dan wisatawan, DPC PDIP Kota Yogyakarta buka posko mudik
Jumat, 21 April 2023 1:31 Wib