Yogyakarta (ANTARA) - Sebanyak 350 relawan penanganan COVID-19 Kota Yogyakarta akan mendapat perlindungan saat menjalankan fungsi dan perannya karena sudah terdaftar sebagai peserta BPJAMSOSTEK (BPJS Ketenagakerjaan) melalui program Gandeng-Gendong yang berasal dari donasi sejumlah perusahaan di kota tersebut.
"Relawan yang memperoleh kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan ini berasal dari relawan dapur sehat COVID-19 sebanyak 300 orang dan 50 orang dari Taruna Siaga Bencana (Tagana)," kata Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta Maryustion Tonang di Yogyakarta, Jumat.
Menurut dia, para relawan dapur sehat COVID-19 dan Tagana tersebut tidak pernah lelah untuk mengulurkan tangan secara sukarela membantu pemerintah dalam memberikan edukasi dan pemahaman ke masyarakat tentang pencegahan COVID-19.
Para relawan dapur sehat memberikan bantuan makanan bagi masyarakat yang terdampak pandemi, termasuk di dalamnya memastikan pemenuhan gizi untuk balita. Kegiatan dapur sehat sudah berjalan di 117 rukun warga (RW).
Sedangkan Tagana juga menjalankan berbagai peran penanganan, termasuk dapur umum untuk penyediaan logistik bagi warga yang terkonfirmasi positif dan menjalani isolasi di selter COVID-19 Yogyakarta.
Bantuan berupa pembayaran iuran kepesertaan yang diterima oleh 350 relawan dan Tagana tersebut berlaku selama enam bulan dan setelahnya diharapkan dapat diteruskan secara mandiri oleh setiap relawan.
"Karena dalam program Gandeng Gendong memang melibatkan korporasi, maka di masa pandemi ini pun diarahkan untuk kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan guna memberikan perlindungan lebih baik ke relawan dan Tagana," katanya.
Setiap relawan dan Tagana akan memperoleh program untuk jaminan kecelakaan kerja dan jaminan kematian.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan dengan adanya jaminan tersebut maka relawan dan Tagana akan mendapatkan perlindungan saat menjalankan tugasnya.
"Mereka berada di garda terdepan dalam menangani pandemi yang sampai saat ini pun belum dapat dipastikan kapan akan berakhir sehingga pemberian perlindungan untuk keselamatan sangat dibutuhkan," katanya.
Ia pun berharap akan ada semakin banyak korporasi yang memiliki kepedulian untuk mendukung upaya pemerintah daerah dalam mengatasi pandemi COVID-19.
Sementara itu, Kepala Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan DIY Asri Basir mengatakan potensi kepesertaan dari pekerja rentan di DIY masih cukup besar yaitu sekitar 30.000 orang.
"Tidak hanya relawan dan Tagana, tetapi juga guru TK dan PAUD, pedagang pasar, pengurus RT/RW, pelaku UMKM, hingga pengemudi becak dan kusir andong," katanya.
Sedangkan sepanjang 2020, BPJS Ketenagakerjaan DIY sudah membayarkan klaim kepada peserta sebesar Rp387 miliar untuk 44.000 pekerja.*
Berita Lainnya
Tjandra Yoga Aditama meraih rekor MURI penulis COVID-19 terbanyak
Selasa, 9 April 2024 12:36 Wib
OJK: Restrukturisasi kredit COVID-19 di Indonesia berakhir
Senin, 1 April 2024 18:54 Wib
Pandemi COVID-19 momentum hadapi virus X di Indonesia
Senin, 4 Maret 2024 4:57 Wib
Bahaya pneumonia dan COVID-19 pada bayi
Senin, 12 Februari 2024 23:08 Wib
KBS berinovasi pascapandemi COVID-19 dongkrak wisatawan
Minggu, 11 Februari 2024 16:58 Wib
Guru Besar UGM sebut AI dan big data bisa percepat pengembangan obat baru
Sabtu, 10 Februari 2024 11:42 Wib
Peneliti UGM: Limbah rumah tangga dapat untuk deteksi COVID-19
Selasa, 30 Januari 2024 21:25 Wib
Akibat COVID-19, WNI "overstay" di Jepang meninggal dunia
Jumat, 26 Januari 2024 6:45 Wib