Sultan HB X minta pembangunan asrama haji di Kulon Progo dipercepat

id Asrama haji,Kulon progo,DIY,Gubernur,Kemenag

Sultan HB X minta pembangunan asrama haji di Kulon Progo dipercepat

Ilustrsi - Asrama Haji Bekasi di Jalan Kemakmuran, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi. (ANTARA/Pradita Kurniawan Syah)

Yogyakarta (ANTARA) - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X berkeinginan agar proses pembangunan asrama haji di Kulon Progo dapat berjalan dengan cepat untuk meningkatkan pelayanan kepada calon jamaah haji.

"Prinsipnya adalah Ngarsa Dalem (Sultan HB X, red.) menginginkan agar proses ini bisa berjalan dengan cepat," kata Sekretaris Jenderal Kementerian Agama (Kemenag) RI Nizar Ali seusai audiensi dengan Gubernur DIY itu, di Gedhong Wilis, kompleks Kepatihan di Yogyakarta, Jumat.

Dia menjelaskan Gubernur DIY menawarkan sejumlah skema kerja sama untuk mendukung pembangunan asrama haji tersebut, di antaranya dengan menggandeng pihak ketiga.

Hal ini sebagai alternatif pembiayaan mengingat proyeksi pencairan APBN membutuhkan waktu yang lama.

"Kalau mengandalkan anggaran APBN, ya bisa selesai, tapi waktunya lama sehingga supaya bisa singkat, beliau menyarankan untuk komunikasi dan kerja sama dengan berbagai pihak tadi," ujar Nizar.

Selain memudahkan para jamaah haji, ia juga berharap keberadaan asrama haji itu memberikan dampak positif terhadap masyarakat, sekaligus Keraton Yogyakarta, mengingat pembangunannya akan dilakukan di atas tanah kesultanan atau Sultan Ground.

Menurut Nizar, Sultan HB X menyarankan ada satu bangunan yang setara bintang empat, bintang tiga menyesuaikan kebutuhan dari masyarakat.

Terkait dengan penentuan lokasi asrama haji, Nizar mengaku penetapannya sudah mencapai tahap final.

"Lokasi sudah ditentukan, tepatnya di wilayah Kokap. Kalau dari bandara (YIA, red.), jaraknya sekitar 3,5 kilometer. Nantinya akan ada akses tol yang lewat jalur asrama haji," kata Kepala Kanwil Kemenag DIY Edhi Gunawan.

Edhi mengatakan Kokap menjadi lokasi yang dipilih dari tiga usulan lainnya, yakni Galur, Sentolo, dan Lendah. Desa Triharjo (Wates) dan Plumbong (Temon) sebelumnya juga menjadi opsi yang diusulkan untuk pembangunan asrama haji.

Selain penentuan lokasi, kata dia, sampai saat ini juga telah dilaksanakan penentuan skema pembangunan, termasuk penentuan desain bangunan.

Pelaksanaan pembangunan asrama haji itu, ditargetkan paling cepat pada 2022 dan paling lambat pada 2023 yang diharapkan setahun setelah pembangunan dimulai, bangunan sudah dapat difungsikan.

"Total proyeksi anggaran yang diperlukan untuk melaksanakan proyek pembangunan asrama haji ini mencapai kisaran Rp600 miliar," kata dia.