Dinkes Sleman mengantisipasi lonjkan kasus COVID-19 pascalibur Lebaran

id Dinkes Sleman ,Kasus COVID-19 Sleman ,Libur lebaran ,Kabupaten Sleman ,Sleman

Dinkes Sleman mengantisipasi lonjkan kasus COVID-19 pascalibur Lebaran

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Joko Hastaryo. Foto Antara/Victorianus Sat Pranyoto

Sleman (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengantisipasi kemungkinan terjadinya lonjakan kasus positif COVID-19 serta penyebaran dan penularan COVID-19 pascalibur Lebaran tahun ini.

"Bila berkaca dari kasus-kasus sebelumnya, hampir setiap habis libur panjang terjadi lonjakan kasus positif COVID-19, sehingga pascalibur Lebaran ini kami juga mengantisipasi kemungkinan terjadinya lonjakan kasus positif," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Joko Hastaryo di Sleman, Sabtu.

Menurut dia, lonjakan kasus positif COVID-19 akan mulai terlihat dalam rentang waktu tujuh hingga 14 hari setelah libur Lebaran.

"Sebenarnya kami sudah memprediksi adanya lonjakan kasus, dimana tujuh sampai 14 hari setelah libur Lebaran atau sejak 12 Mei akan terjadi peningkatan kasus positif COVID-19," katanya.

Saat ini pihaknya sudah mengantisipasi jika lonjakan kasus benar-benar terjadi dengan berkoordinasi bersama seluruh rumah sakit yang ada di Sleman.

"Selain itu kami juga mengaktifkan kembali selter-selter penanganan pasien positif COVID-19. Mulai dari Fasilitas Kesehatan Darurat (FKDC) Asrama Haji, kemudia FKDC di Moyudan hingga di 37 kalurahan yang sudah disiapkan," katanya.

Sementara itu penambahan kasus konfirmasi positif COVID-19 harian di Kabupaten Sleman dalam beberapa hari mulai menunjukkan peningkatan jumlah kasus.

Satgas COVID-19 Sleman mencatat pada 18 Mei terjadi 58 kasus konfirmasi positif, kemudian turun pada 19 Mei menjadi 43 kasus, kemudian kembali melonjak naik menjadi 92 kasus konfirmasi positif pada 20 Mei dan 21 Mei bertambah 54 kasus.

Sedangkan pasien COVID-19 yang dinyatakan sembuh pada 18 Mei bertambah 80 kasus, kemudian turun menjadi 50 kasus pada 19 Mei dan kembali bertambah 71 kasus pada 20 Mei dan 21 Mei bertambah 127 kasus.

Sementara kasus pasien meninggal dunia akibat COVID-19 pada 18 Mei dua kasus, 19 Mei terdapat satu kasus, 20 Mei kasus meninggal dunia melonjak sebanyak tujuh kasus dan pada 21 Mei terdapat empat kasus kematian akibat COVID-19.
 
Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024