PWNU DIY mendukung diplomasi sipil selesaikan konflik Palestina-Israel

id Palestina,Yogyakarta,PWNU DIY

PWNU DIY mendukung diplomasi sipil selesaikan konflik Palestina-Israel

Dokumentasi PW NU Care-Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sedekah Nahdlatul Ulama DIY menggalang dana kemanusiaan untuk rehabilitasi lokasi di Jalur Gaza, Palestina. ANTARA/HO/PW NU DIY

Yogyakarta (ANTARA) - Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Daerah Istimewa Yogyakarta (PW NU DIY) mendukung keterlibatan jam'iyah atau organisasi NU melalui PB Nahdlatul Ulama untuk mengambil peran diplomasi sipil untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina.

"Mengambil peran diplomasi sipil agar penyelesaian konflik israel-Palestina mendapatkan solusi permanen," kata Wakil Ketua Tanfidziyah PW NU DIY, Fahmi Akbar Idries, melalui keterangan tertulis, di Yogyakarta, Senin.



Selain itu, PW NU DIY juga mendukung segala upaya menciptakan perdamaian yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan yang ada di Palestina maupun Israel, termasuk tokoh-tokoh agama, baik itu dari Yahudi, Kristen, maupun Islam.

PW NU DIY, lanjut dia, mendukung penuh pernyataan sikap PB NU terkait konflik Palestina dan Israel, di antaranya mengutuk keras agresi Israel ke Palestina, mendorong upaya gencatan senjata, mendorong PBB dan komunitas internasional melakukan upaya-upaya perdamaian, mendorong pemerintah Indonesia menggalang dukungan internasional bagi Palestina.



"Kita mensyukuri gencatan senjata yang sudah terjadi di palestina dengan Israel yang sudah menwaskan banyak pihak," kata dia.

Ia mengatakan sejak Muktamar 1938 NU tidak pernah berubah sikapnya terkait kemerdekaan negara Palestina.

"PW NU DIY juga mendukung penuh inisiatif PB NU melakukan penggalangan dana kemanusiaan untuk rehabilitasi lokasi di Jalur Gaza yang telah rusak secara masif akibat konflik Israel Palestina," kata dia.



Penggalangan untuk rakyat Palestina juga dilakukan di DIY yang dikoordinasikan Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sedekah Nahdlatul Ulama.

"Nantinya dana yang berhasil dikumpulkan penyalurannya tidak melalui jalur non formal, tetapi formal yaitu kedutaan besar, sehingga diyakini tidak salah sasaran," ujar dia.