Satgas COVID-19 Kota Yogyakarta : Prokes mulai menjadi budaya warga

id protokol kesehatan,yogyakarta,satgas covid-19

Satgas COVID-19 Kota Yogyakarta : Prokes mulai menjadi budaya warga

Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Yogyakarta Heroe Poerwadi (Eka AR)

Yogyakarta (ANTARA) - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Yogyakarta meyakini jika warga di Yogyakarta mulai memiliki kesadaran dan budaya untuk tertib menjalankan dan menerapkan protokol kesehatan dalam berbagai aktivitas sehari-hari sebagai upaya mencegah penularan COVID-19.

“Salah satu contoh mengenai terbentuknya budaya dan kesadaran warga Yogyakarta untuk menerapkan protokol kesehatan adalah warga yang tertib memakai masker saat menjalankan berbagai aktivitas. Kesadaran ini saya kira lebih baik bila dibanding daerah lain,” kata Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Yogyakarta Heroe Poerwadi di Yogyakarta, Jumat.

Menurut dia, kesadaran masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan tersebut menunjukkan bahwa masyarakat tidak lagi menganggap pelaksanaan protokol kesehatan sebagai beban tetapi sudah berubah menjadi sebuah kebutuhan.

Masyarakat, lanjut dia, mulai menyadari jika protokol kesehatan menjadi kunci untuk kebangkitan ekonomi.

“Dengan menjalankan protokol kesehatan yang baik, maka aktivitas bisa mulai dijalankan. Tentunya tetap dalam koridor protokol kesehatan termasuk pembatasan jumlah dan kapasitas,” katanya.

Heroe pun mengibaratkan kesadaran masyarakat tersebut sama seperti saat aturan penggunaan helm untuk pengendara sepeda motor mulai diwajibkan.

“Saat itu, banyak warga yang protes. Tetapi, lama kelamaan aturan tersebut dinilai sebagai sebuah kebutuhan untuk keselamatan berkendara. Kondisi ini sama seperti penggunaan masker dan aturan protokol kesehatan lainnya,” katanya.

Ia pun berharap kebiasaan dan budaya menjalankan protokol kesehatan tersebut tetap terjaga hingga pandemi berakhir karena hingga saat ini belum ada pihak yang bisa memperkirakan waktu berakhirnya pandemi COVID-19 yang sudah berlangsung lebih dari satu tahun.

“Dengan menjalankan protokol kesehatan, maka upaya pemerintah untuk membangkitkan ekonomi juga bisa dilakukan. Kedua hal ini memang harus berjalan seimbang, tidak boleh saling dipertentangkan,” katanya.

Heroe yang juga menjabat sebagai Wakil Wali Kota Yogyakarta menyebut bahwa setiap daerah memiliki dinamika dan karakter yang berbeda-beda sehingga tantangan yang dihadapi dalam penanganan COVID-19 pun berbeda-beda.

“Yogyakarta sebagai pusat aktivitas sosial dan ekonomi pun dihadapkan pada berbagai tantangan seperti banyaknya orang dari luar daerah yang berkunjung ke Yogyakarta,” katanya.

Dengan semakin banyaknya orang yang berasal dari berbagai daerah yang bertemu di suatu tempat, maka akan meningkatkan potensi risiko penularan.

“Kembali lagi, protokol kesehatan menjadi cara yang harus ditempuh agar kasus tidak menyebar,” katanya.

Pada Jumat (28/5), tercatat tambahan 43 kasus baru COVID-19 dengan 10 pasien dinyatakan sembuh atau selesai menjalani isolasi dan tidak ada pasien meninggal dunia. Dengan demikian, terdapat 318 kasus aktif di Yogyakarta dengan 307 pasien menjalani isolasi dan 11 rawat inap.
Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024