Pendapatan pariwisata Gunung Kidul capai Rp6,65 miliar

id realisasi kunjungan wisatawan,Gunung Kidul,pantai

Pendapatan pariwisata Gunung Kidul capai Rp6,65 miliar

Objek wisata pantai menjadi tujungan wisatawaan saat berlibur ke Gunung Kidul. (Foto ANTARA/Sutarmi)

Gunung Kidul (ANTARA) - Realisasi pendapatan asli daerah dari sektor pariwisata di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencapai Rp6,65 miliar dari Januari sampai 1 Juni 2021 dari target Rp18 miliar.

Sekretaris Dinas Pariwisata Gunung Kidul Hary Sukmono di Gunung Kidul, Jumat, mengatakan jumlah kunjungan wisatawatan ke wilayah ini, khususnya setiap libur nasional dan akhir pekan sangat tinggi, sehingga mampu mendongkrak kunjungan wisatawan dan realisasi pendapatan retribusi objek wisata.

"Hingga akhir Mei, total PAD dari wisata menembus Rp6,51 miliar. Realisasi tersebut setara dengan 36,2 persen dari target Rp18 miliar dengan total pengunjung totalnya mencapai 903.213 orang. Kemudian, pada 1 Juni lalu, terdapat tambahan PAD Rp142,46 juta. Tambahan itu membuat total PAD sektor pariwisata yang masuk menembus lebih dari Rp6,65 miliar," kata Hary Sukmono.

Ia mengatakan wisatawan saat libur lebaran kemarin hampir tembus 100 ribu wisatawan, libur Waisak lebih dari 20 ribu wisatawan, dan 1 Juni mencapai 19.811 wisatawan. Selanjutnya, kunjungan wisatawan harian rata-rata antara 7-10 ribu wisatawan, sedangkan saat libur akhir pekan lebih dari 10 ribu wisatawan.

"Kami berupaya mencapai target kunjungan wisatawan dan PAD sektor pariwisata, tapi kami juga tetap menerapkan protokol kesehatan sektor pariwisata secara ketat. Petugas di lapangan tidak henti-hentinya mengingatkan wisatawan yang tidak mematuhi protokol kesehatan," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Gunung Kidul Asti Wijayanti mengatakan tahun ini pihaknya menargetkan PAD sektor pariwisata sebesar Rp18 miliar. Target ini naik dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp13,9 miliar.

"Tahun lalu, realisasi PAD sektor pariwisata mencapai Rp14,3 miliar dari target Rp13,9 miliar dengan 1,8 juta pengunjung. Kami optimistis target tersebut akan terealisasi," kata Asti.

Ia menyadari pandemi COVID-19 menjadi sesuai yang menakutkan dalam menetapkan target PAD dan percepatan pemulihan sektor pariwisata. Meski demikian, pihaknya tetap mengedepankan protokol kesehatan (prokes) di destinasi wisata. Saat ini, status kegiatan pariwisata di Gunung Kidul sendiri masih dalam status uji coba terbatas.

"Selain itu, masih ada sebagian destinasi wisata yang belum kembali dibuka hingga saat ini. Tetap kami utamakan protokol kesehatan, agar wisatawan lebih aman dan nyaman," katanya.