Pasien konfirmasi COVID-19 di Gunung Kidul bertambah 86 kasus akibat klaster

id COVID-19,Gunung Kidul

Pasien konfirmasi COVID-19 di Gunung Kidul bertambah 86 kasus akibat klaster

Kepala Dinas Kesehatan Gunung Kidul Dewi Irawaty. (ANTARA/Sutarmi)

Gunung Kidul (ANTARA) - Pasien terkonfirmasi COVID-19 di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, bertambah 86 kasus baru yang disebabkan munculnya klaster hajatan dan pondok pesantren.

Kepala Dinas Kesehatan Gunung Kidul Dewi Irawaty di Gunung Kidul, Kamis, mengatakan penambahan kasus harian ini merupakan kasus tertinggi di daerah tersebut selama pandemi COVID-19.

"Perubahan situasi COVID-19 per 10 Juni 2021 sebanyak 86 kasus. Tambahan 86 kasus baru dalam sehari merupakan jumlah penularan terbanyak. Jumlah ini salah satunya disumbang dari klaster baru dari pondok pesantren di Kecamatan Playen dan klaster hajatan di Kecamatan Panggang," katanya.

Rincian data sebaran terkonfirmasi positif hari ini berasal dari Kecamatan Semanu tujuh orang, Playen 20 orang, Ponjong enam orang, Rongkop enam orang, Purwosari empat orang, Gedangsari dua orang, Nglipar enam orang, Panggang 23 orang, Semin dua orang, Patuk dua orang, Karangmojo empat orang, Ngawen satu orang, dan Tepus satu orang.

Ia mengakui sebelumnya telah muncul dua klaster besar, yakni klaster pabrik tas dan Dengok. Adanya tambahan kasus baru ini maka jumlah warga yang terkonfirmasi COVID-19 menjadi 3.429 orang. Meski demikian, dari jumlah tersebut 2.879 orang telah dinyatakan sembuh, 391 orang masih menjalani perawatan, dan 159 orang meninggal dunia.

"Selain itu, hari ini ada 15 orang yang dinyatakan sembuh," katanya.

Ia mengatakan pasien terkonfirmasi COVID-19 yang baru, mayoritas menjalani isolasi mandiri dengan pengawasan ketat Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 tingkat dusun dan puskesmas setempat. Hingga siang ini, 41 orang menjalani perawatan di rumah sakit.

Dewi memastikan tempat perawatan bagi pasien terkonfirmasi COVID-19 yang disediakan gugus tugas masih banyak. Ada sekitar 90 tempat tidur yang disediakan bagi mereka yang terkonfirmasi COVID-19 yang menjalani perawatan. Hingga saat ini, 41 tempat tidur baru ditempati pasien sehingga saat terjadi lonjakan kasus seperti saat ini akan bersifat fleksibel.

"Kami sudah koordinasi dengan rumah sakit rujukan mengantisipasi adanya lonjakan pasien terkonfirmasi COVID-19 yang membutuhkan perawatan," katanya.

Dewi mengimbau masyarakat Gunung Kidul tidak abai dalam penerapan protokol kesehatan sebab saat ini dibutuhkan komitmen masyarakat agar tidak terjadi penularan, termasuk kluster baru.

"Kami minta masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan secara ketat," katanya.

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024