Pameran produk industri kreatif dinilai tingkatkan daya saing UMKM

id Pameran UMKM

Pameran produk industri kreatif dinilai tingkatkan daya saing UMKM

Bupati Bantul Abdul Halim Muslih saat meninjau salah satu stan pameran produk industri kreatif Dekranasda Bantul di Malioboro Mall, Yogyakarta. Jumat (11/6/2021) (Foto Humas Protokol Bantul)

Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengharapkan kegiatan Pameran Gelar Produk Industri Kreatif Bantul pada 11 sampai 13 Juni 2021 di Malioboro Mall, Yogyakarta dapat menjadi media untuk meningkatkan daya saing pelaku usaha mikro kecil dan menengah.

"Kita berharap dari gelaran pameran ini dapat menumbuhkan semangat baru di tengah pandemi dan menjadi media meningkatkan daya saing pelaku ekonomi kreatif khususnya di Bantul," kata Bupati Bantul Abdul Halim Muslih dalam siaran pers pada pembukaan pameran di Yogyakarta, Jumat sore.

Dengan demikian, lanjut Bupati, pelaku industri kreatif dari 17 kecamatan se Bantul yang dilibatkan dalam pameran ini bisa berinovasi dalam menghasilkan produk yang lebih kompetitif dengan produk ekonomi kreatif dari kota lain.

Bupati mengatakan, pandemi COVID-19 telah memberi tekanan begitu berat terhadap semua sektor bidang kehidupan, namun pandemi tidak menghentikan kreatifitas para pelaku industri kreatif di Bantul untuk terus berkreasi lebih inovatif menghadapi masalah dan tantangan secara lebih dinamis.

Oleh karena itu, Bupati Bantul juga berpesan kepada para pelaku industri kreatif di Bantul jangan pernah menunggu untuk memasarkan produk kreatif yang dimiliki, tetapi perluas pasar dengan memaksimalkan teknologi yang semakin berkembang.

"Lakukan 'jemput bola' kepada pembeli , jangan menunggu pembeli datang menemukan kita, pergunakanlah kemajuan teknologi dan media daring untuk memperluas pasar," kata Bupati.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian Bantul Agus Sulistiyana mengatakan, kegiatan pameran produk kreatif dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19, dan tidak menghadirkan pengunjung jumlah besar, supaya kerumunan dapat dihindari.

"Memang semacam pameran belum diperbolehkan secara massal yang banyak pengunjungnya, jadi kami membatasi diri juga, saya khawatir ketika ingin membangkitkan ekonomi yang luar biasa, tetapi ternyata COVID-19 juga meningkat luar biasa," katanya.

Dengan begitu, kata dia, kegiatan dalam upaya membangkitkan ekonomi UMKM ini harus benar-benar dimanajemen dengan sebaik-baiknya agar ekonomi tetap jalan dan meningkat, tetapi kemudian perkembangan kasus COVID-19 tidak melambung.

"Untuk tahun ini minimal ada tiga kali pameran, kalau sebelum pandemi banyak sekali pameran, bahkan di luar daerah selalu mengadakan, pameran besar tingkat nasional dengan peserta dari luar juga ada, tapi sekarang tidak ikut, tidak diizinkan," katanya.