Bantul menggencarkan edukasi pada masyarakat pencegahan COVID-19

id Posko COVID-19

Bantul menggencarkan edukasi pada masyarakat pencegahan COVID-19

Posko COVID-19 Terpadu Bantul. ANTARA/Hery Sidik

Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menggencarkan edukasi kepada masyarakat terkait pencegahan penyebaran penularan COVID-19 terutama di daerah atau kelurahan zona merah resiko penularan kasus virus corona.

"Lurah, Kapolsek, Danramil teman-teman linmas, FPRB terus menerus kami ajak komunikasi, dan Alhamdulillah mereka dengan penuh keikhlasan, kesadaran turun ke bawah, melakukan edukasi kepada masyarakat terkait dengan COVID-19," kata Wakil Bupati Bantul Joko B Purnomo di Bantul, Minggu.

Dia mengatakan, salah satu contoh kasus di wilayah Desa Trimurti Srandakan yang masyarakatnya ikut melakukan pemakaman jenazah yang dinyatakan positif COVID-19, karena tidak berkenan dimakamkan sesuai prosedur protokol kesehatan oleh petugas, sudah bisa diselesaikan.

"Salah satu contoh kasus di Desa Trimurti kita bersyukur akhirnya bisa selesai, mereka mengikuti tes swab PCR, dan itu satu progres yang sangat luar biasa," kata Joko yang juga Ketua Harian Satgas Penanggulangan COVID-19 Bantul tersebut.

Dia mengatakan, sebagai Satgas COVID-19 sendiri tiap hari melakukan komunikasi dan turun langsung ke kecamatan-kecamatan bersama Camat dan lurah, guna melihat bagaimana proses edukasi yang dilakukan teman-teman Satgas di bawah baik dari unsur polisi dan TNI.

"Kalau kami melihat treatment atau penanganan terhadap kasus di Bantul sudah sangat lumayan baik, contoh ada salah satu kelurahan yang kasusnya sudah 731 kasus, tapi kesembuhannya bisa 715 orang, berarti progres penanganan sangat luar biasa," katanya.

Oleh sebab itu, kata dia, edukasi kepada masyarakat terkait COVID-19 harus terus dilakukan, termasuk penyadaran kepada masyarakat sebagai upaya preventif harus digalakkan, kalau tidak kasus muncul terus, dan apabila muncul kasus baru harus diperketat bagaimana berakfifitas dan evaluasi.

Dia juga mengatakan, apalagi pada 17 Agustus 2021 bertepatan dengan hari Kemerdekaan nanti, diharapkan dapat merdeka dari COVID-19, sehingga segala upaya harus digencarkan baik edukasi ke masyarakat termasuk langkah 3T yaitu testing, tracing dan treatment.

"Tanggal 17 Agustus kita sampaikan merdeka COVID-19 itu bagian kita ingin menumbuhkan semangat masyarakat perangi COVID-19, dan itu adalah target yang akan kita kejar, dan itu betul-betul harus dilakukan, kita tidak bisa melakukan pembiaran, harus turun betul perangi COVID-19," katanya.

Dia juga mengatakan, setiap saat selalu berkomunimasi dengan camat sebagai Satgas COVID-19 tingkat kecamatan untuk memantau kondisi perkembangan kasus, dan persoalan yang dihadapi termasuk dukungan yang dibutuhkan dalam penanganan kasus.

"Begitu ada zona merah langsung turun ke bawah, ada kesulitan kita turun ke bawah, ada problem turun ke bawah, dan saya ditugaskan Bupati untuk turun tidak ada urusan lain-lain, bagaimana COVID-19 ini bisa segera kita hadapi," katanya.

Data Satgas COVID-19 Bantul menyebut, total kasus positif per hari Sabtu (12/6) berjumlah 15.371 orang, dengan telah dinyatakan sembuh 13.782 orang, sedangkan kasus konfirmasi meninggal berjumlah 392 orang, sehingga total pasien yang masih isolasi berjumlah 1.192 orang.
Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024