Legislator harapkan rekontruksi Sudo-Girimulyo dorong pertumbuhan ekonomi

id Sudo-Girimulyo,Fraksi Golkar,DPRD Kulon Progo,Kulon Progo,Bedah Menoreh,pertumbuhan ekonomi

Legislator harapkan rekontruksi Sudo-Girimulyo dorong pertumbuhan ekonomi

Komisi III DPRD Kulon Progo meninjau proyek jalan Sudo-Girimulyo. Ruas jalan tersebut diharapkan mendongkrak pertumbertumbuhan ekonomi masyarakat di kawasan Bukit Menoreh. (Foto ANTARA/Sutarmi)

Kulon Progo (ANTARA) - Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Wisnu Prasetya mengharapkan rehabilitasi dan rekontruksi ruas jalan Sudo-Girimulyo mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi dan potensi lokal di kawasan Bukit Menoreh, khususnya di Kecamatan Girimulyo.

Wisnu Prasetya di Kulon Progo, Jumat, mengatakan ruas jalan Sudo-Girimulyo merupakan salah akses utama masyarakat Girimulyo menuju Kota Wates atau pusat pemerintahan Kabupaten Kulon Progo.

Di sisi lain, saat ini Pemkab Kulon Progo sedang menggalakan percepatan pertumbuhan ekonomi di wilayahh Bukit Menoreh dengan memanfaatkan potensi lokal, mulai dari objek wisata yang dikelola oleh masyarakat, hingga potensi ekonomi, sosial dan budaya.

"Kami berharap rehabilitasi dan rekontruksi ruas jalan Sudo-Girimulyo mampu mendongkrak perekonomian warga di Kecamatan Girimulyo," harap Wisnu.

Ia mengatakan anggaran pembangunan ruas jalan Sudo-Girimulyo menggunakan dana alokasi khusus (DAK) sebesar Rp14 miliar. Sehingga ia berharap pihak pelaksana proyek PT Laju Baru Gunung Gempal mengerjakan dengan benar. Misalnya, gorong-gorong panjang tiga meter yang memutus jalan menuju Puskesmas Girimulyo I dan Pasar Rakyat Girimulyo dengan kantor Kecamatan Girimulyo dikerjakan dengan cepat.

"Kami berharap pengerjaan gorong-gorong dilakukan dengan cepat karena masyarakat harus memutar jauh untuk berobat atau ke pasar atau kantor kecamatan," kata politisi Fraksri Golkar dari Daerah Pemilihan III (Girimulyo, Samigaluh dan Kalibawang) ini.

Ia juga meminta persoalan talud warga yang menggunakan bahu jalan dan melanggar aturan diselesaikan dengan baik, dan tidak menimbulkan konflik. Selain itu, Wisnu meminta kepada pelaksana untuk mengatur lalu lintas, khususnya jalan alternatif pada jam-jam sibuk.

"Selama pengerjaan gorong-gorong yang mengharuskan masyarakat menggunakan jalur alternatif, pihak pelaksana hendaknya mengatur arus kendaraan lalu lintas supaya tidak terjadi kecelakaan dan kemacetan karena jalur alternatif sangat sempit," katanya.
Komisi III DPRD Kulon Progo meninjau proyek jalan Sudo-Girimulyo. Ruas jalan tersebut diharapkan mendongkrak pertumbertumbuhan ekonomi masyarakat di kawasan Bukit Menoreh. (Foto ANTARA/Sutarmi)
Ketua Komisi III DPRD Kulon Progo Nur Eni Rahayu meminta pihak pelaksana untuk melakukan sosialisasi pembangunan gorong-gorong kepada masyarakat. Bahwa masyarakat tidak boleh membuang sampah sembarangan ke aliran air, dan tidak boleh menggunakan tanah di kawasan aliran sungai untuk ditanami rumput hijau karena akan menggangu aliran air.

"Sosialisasi terkait pembangunan berbasis lingkungan ini sangat penting. Jangan sampai pembangunan jalan yang menghabiskan anggaran banyak, tidak diimbangi kesadaran masyarakat untuk menjaganya," katanya.

Pelaksana proyek PT Laju Baru Gunung Gempal Rizki mengatakan pengerjaan gorong-gorong sedang dikebut. Targetnya, Senin (21/6), gorong-gorong sudah bisa dilalui kendaraan masyarakat. Untuk ruas jalan Sudo-Girimulyo sudah dilaksanakan sesuai rencana.

"Saat ini, kami berupaya menyelesaikan gorong-gorong yang menghubungkan masyarakat dengan pusat pemerintahan, kesehatan dan pasar di Girimulyo. Paling lambat Senin (21/6) sudah bisa dilalui," katanya.
Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024