Pasien COVID-19 di Kulon Progo bertambah 201 orang dalam sehari

id covid kulon progo,penularan covid,pengendalian covid

Pasien COVID-19 di Kulon Progo bertambah 201 orang dalam sehari

Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kulon Progo Baning Rahayujati. (ANTARA/Sutarmi)

Kulon Progo (ANTARA) - Jumlah penderita COVID-19 di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, bertambah 201 orang dalam sehari menurut data Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 setempat pada Sabtu.

Setelah penambahan yang jauh melampaui rata-rata tambahan pasien COVID-19 harian yang sebelumnya sekitar 100 itu, jumlah akumulatif warga yang terserang COVID-19 di Kabupaten Kulon Progo sejak awal pandemi sampai sekarang seluruhnya 6.990 orang.

Menurut Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kulon Progo Baning Rahayujati di Kulon Progo, Sabtu, bangsal isolasi pasien COVID-19 di rumah sakit sebagian besar sudah terisi.

Baning mengatakan, bangsal isolasi pasien COVID-19 di RSUD Nyi Ageng Serang kapasitasnya sudah ditambah dari 10 tempat tidur menjadi 16 tempat tidur namun saat ini 12 di antaranya sudah terisi.

Di RSUD Wates, ia melanjutkan, sebanyak 27 dari 30 tempat tidur yang disediakan untuk menangani penderita COVID-19 juga sudah terisi.

Tingkat keterpakaian tempat tidur untuk pasien COVID-19 di rumah sakit rujukan, menurut dia, sudah mencapai 85 persen.

Baning mengimbau warga mendukung upaya pengendalian penularan virus corona dengan disiplin menjalankan protokol kesehatan.

"Mari kita berdoa, semoga situasi segera terkendali. Kami minta masyarakat meningkatkan (disiplin dalam menjalankan) protokol kesehatan," katanya.

Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kulon Progo meminta gugus tugas penanganan COVID-19 di tingkat desa memperketat pengawasan penerapan protokol kesehatan.

Bupati Kulon Progo Sutedjo mengemukakan bahwa penambahan kasus COVID-19 yang sampai 201 pada Sabtu menunjukkan disiplin warga dalam menjalankan protokol kesehatan masih rendah.

"Kami minta masyarakat kembali mematuhi protokol kesehatan, jangan sampai lengah dan abai," katanya.

"Di Kulon Progo memang ada peningkatan jumlah yang terpapar, penambahan baru, apalagi ada yang meninggal, tentu harus menjadi perhatian kita semua," ia menambahkan.