Tim gabungan : 18 dari 76 penumpang KMP Yunicee belum ditemukan

id KMP Yunicee, kapal, kapal tenggelam, pelabuhan gilimanuk, selat bali

Tim gabungan : 18 dari 76 penumpang KMP Yunicee belum ditemukan

Tim SAR melakukan pencarian korban KMP Yunicee yang tenggelam di Selat Bali terlihat dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (1/7/2021). Memasuki hari ke-3 pencarian, tim SAR gabungan fokus pada 11 korban yang belum ditemukan. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya/wsj.

Negara, Jembrana (ANTARA) - Tim gabungan dari berbagi institusi terus melakukan pencarian korban tenggelamnya KMP Yunicee di Selat Bali, termasuk melakukan pendataan penumpang yang disimpulkan ada 76 penumpang, namun 18 di antaranya belum ditemukan.

"Tadi kami melakukan rapat dari pukul 14.00 WITA hingga 18.00 WITA. Dari berbagai pihak terkait, diperoleh data sebanyak 76 orang naik KMP Yunicee," kata Direktur Polisi Perairan Polda Bali Komisaris Besar Toni Ariadi Effendi, di Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Bali, Kamis malam.

Sebanyak 76 orang yang berada di KMP Yunicee itu, terdiri dari kru, penumpang yang masuk manifes, dan penumpang nonmanifes. Dari 76 orang itu, sebanyak 51 orang selamat, 18 orang masih dalam pencarian, termasuk dua orang anak balita, dan tujuh orang ditemukan meninggal dunia.

Selain melakukan pencarian korban dan posisi kapal, pihaknya juga sudah melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi, baik dari penumpang yang selamat maupun kru kapal, untuk menyelidiki penyebab tenggelamnya KMP Yunicee.

"Sebanyak lima orang penumpang yang selamat dan tujuh orang kru KMP Yunicee sudah kami mintai keterangan. Penyelidikan lain juga kami lakukan, untuk mengetahui penyebab tenggelamnya kapal tersebut," katanya lagi.

Kepala Kantor Basarnas Bali Gede Darmada mengatakan, pencarian dilakukan di sisi utara dan selatan dari Pelabuhan Gilimanuk dengan menggunakan sejumlah kapal dari berbagai institusi.

Menurutnya, pencarian masih difokuskan di permukaan laut, karena posisi KMP Yunicee belum diketahui pasti.

Posisi KMP Yunicee, Toni mengatakan, pihaknya menggunakan sonar untuk melacak keberadaan kapal tersebut di dalam laut.
Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024