Kulon Progo (ANTARA) - Dinas Pariwisata Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, secara resmi menutup sementara seluruh objek wisata yang dikelola pemerintah kabupaten dan pelaku wisata.
Penutupan itu dilakukan sebagai tindak lanjut dari Instruksi Bupati Nomor 17/INSTR/2021 terkait pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat untuk menekan penyebaran COVID-19, kata Kepala Dinas Pariwisata Kulon Progo Joko Mursito di Kulon Progo, Sabtu.
Penutupan sementara seluruh objek wisata berlaku dari Sabtu (3/7) hingga Selasa (20/7) atau selama diberlakukan PPKM Darurat.
Ia mengatakan berdasarkan rapat koordinasi Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) Kulon Progo, kabupaten ini masuk zona oranye, namun sesuai instruksi gubernur yang ditindaklanjuti instruksi bupati dalam satu klausulnya menutup sementara objek wisata.
"Sebelum ada instruksi bupati, kami sudah mengusulkan kepada Pemkab Kulon Progo supaya seluruh objek wisata ditutup. Pembukaan objek wisata sangat riskan menjadi tempat penyebaran COVID-19 dalam kondisi seperti saat ini, sehingga ketika instruksi bupati memutuskan menutup sementara objek wisata, kami sangat mendukung," kata Joko Mursito.
Ia mengatakan objek wisata yang dikelola pemkab, yakni Pantai Trisik, Pantai Glagah, Pantai Congot, Waduk Sermo, Gua Kiskendo, Puncak Surolyo, dan Kebuh Teh Nglinggo dan Tritis. Kemudian, objek wisata yang dikelola oleh masyarakat mulai dari Pasir Mendit, Pasir Kadilangu, Pule Payung, Kalibiru, hingga seluruh desa wisata yang dikelola masyarakat di Kecamatan Girimulyo, Samigaluh, dan Kalibawang ditutup sementara.
"Kami sudah menyosialisasikan rencana penutupan objek wisata ini, sehingga pelaku wisata atau penggiat wisata sudah tidak terkejut dengan kebijakan yang diambil Pemkab Kulon Progo. Mereka memahami kondisi saat ini dengan perkembangan kasus COVID-19 yang tinggi," katanya.
Koordinator TPR Pantai Glagah Agus Subiyanto mengatakan jajarannya bersama pengelola objek wisata di Pantai Glagah hanya bisa pasrah dengan keputusan yang diambil oleh Pemkab Kulon Progo.
"Kami mengikuti apa yang menjadi kebijakan Pemkab Kulon Progo. Tentunya semua sudah dipertimbangkan baik-baik oleh pemerintah meskipun kami juga menjerit karena ekonomi terganggu," kata Agus.
Berita Lainnya
Disnakertrans Kulon Progo melaksanakan padat karya di 49 lokasi
Kamis, 18 April 2024 17:53 Wib
Tanaman padi seluas 570 hektare di Kulon Progo diasuransikan
Kamis, 18 April 2024 14:43 Wib
Polres Kulon Progo: Angka kecelakaan lalu lintas turun 26 persen
Rabu, 17 April 2024 18:57 Wib
680 pelanggar lalu lintras di Bantul terjaring Operasi Ketupat Progo
Rabu, 17 April 2024 15:51 Wib
Bawaslu Kulon Progo siap mengawasi tahapan Pilkada 2024
Rabu, 17 April 2024 10:16 Wib
Polres Kulon Progo mengintensifkan patroli keamanan berikan rasa aman
Minggu, 14 April 2024 17:55 Wib
Polda DIY mengecek kesehatan personel Operasi Ketupat Progo 2024
Minggu, 14 April 2024 17:02 Wib
Polres Kulon Progo mengintensifkan pengamanan objek wisata Bukit Menoreh
Sabtu, 13 April 2024 18:25 Wib