Jakarta (ANTARA) - Pemerintah akan memastikan ketersediaan tabung oksigen untuk perawatan pasien COVID-19 dan mengarahkan produksi tabung oksigen akan dilakukan hanya untuk kepentingan medis.
Juru Bicara Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Jodi Mahardi menegaskan pemerintah sudah menetapkan harga eceran tertinggi untuk 11 jenis obat di masa pandemi COVID-19 dan akan terus mengupayakan ketersediaan tabung oksigen.
"Kami targetkan porsi oksigen yang diproduksi di Indonesia, Koordinator PPKM Darurat meminta agar 100 persen produksi oksigen diperuntukkan untuk kepentingan medis terlebih dahulu," ujar Jodi, dalam konferensi pers pelaksanaan PPKM Darurat yang dipantau virtual dari Jakarta, Senin.
Untuk mencapai hal tersebut, dia menegaskan bahwa seluruh alokasi industri harus dialihkan kepada sektor medis.
Dia menjelaskan bahwa Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan telah meminta Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita untuk menyukseskan kebijakan prioritas oksigen untuk kepentingan medis tersebut.
Dalam kesempatan tersebut, dia meminta agar tidak ada pihak yang menjadi spekulan dan melakukan penumpukan komoditas baik obat dan oksigen, memanfaatkan keadaan di tengah banyaknya permintaan baik obat maupun peralatan medis di tengah kenaikan kasus COVID-19.
Jodi mengingatkan bahwa terdapat sanksi bagi pelaku yang terbukti menjadi spekulan atau melakukan penumpukan obat dan peralatan medis. Pemerintah daerah juga sudah membentuk satuan tugas untuk memastikan ketersediaan obat dan alat medis.
"Bagi masyarakat umum laporkan jika menemukan oknum yang menimbun obat dan menjual di atas harga yang ditentukan. Mereka yang menari di atas duka kita adalah penjahat kemanusiaan," demikian Jodi.
Berita Lainnya
Pandemi COVID-19 momentum hadapi virus X di Indonesia
Senin, 4 Maret 2024 4:57 Wib
Bahaya pneumonia dan COVID-19 pada bayi
Senin, 12 Februari 2024 23:08 Wib
KBS berinovasi pascapandemi COVID-19 dongkrak wisatawan
Minggu, 11 Februari 2024 16:58 Wib
Guru Besar UGM sebut AI dan big data bisa percepat pengembangan obat baru
Sabtu, 10 Februari 2024 11:42 Wib
Peneliti UGM: Limbah rumah tangga dapat untuk deteksi COVID-19
Selasa, 30 Januari 2024 21:25 Wib
Akibat COVID-19, WNI "overstay" di Jepang meninggal dunia
Jumat, 26 Januari 2024 6:45 Wib
Hati-hati, tetap tinggi risiko kesehatan akibat COVID-19, kata WHO
Sabtu, 13 Januari 2024 13:09 Wib
Masyarakat jangan egois hadapi COVID-19 subvarian baru
Selasa, 9 Januari 2024 17:51 Wib