Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Indonesia melalui PT Bio Farma (Persero) telah mendistribusikan total 70,4 juta dosis vaksin COVID-19 untuk program vaksinasi gratis ke seluruh daerah di Indonesia.
Pernyataan itu disampaikan Juru Bicara Pemerintah untuk Vaksinasi COVID-19 dari Bio Farma, Bambang Heriyanto, melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.
Jumlah tersebut terdiri atas Coronavac dari Sinovac sebanyak 3 juta dosis, vaksin COVID-19 produksi Bio Farma sebanyak 59,2 juta dosis, dan vaksin AstraZeneca sebanyak 8,2 juta dosis, kata Bambang.
"Jumlah 70,4 juta dosis vaksin itu dalam bentuk 9,7 juta vial vaksin. Seluruhnya adalah untuk program vaksinasi pemerintah yang diberikan secara gratis," ujarnya.
Bambang mengatakan Bio Farma masih memiliki stok vaksin sekitar 22 juta dosis dan ada juga yang masih dalam proses produksi di Bandung, Jawa Barat.
Bambang menambahkan, hingga Ahad (11/7) sekitar 51,2 juta vaksin COVID-19 telah disuntikkan kepada masyarakat, dengan rincian 36,2 juta orang untuk dosis pertama dan 15 juta orang untuk dosis kedua.
“Per hari ini, masih ada sekitar 19,2 juta vaksin yang siap digunakan untuk masyarakat yang dikelola Kementerian Kesehatan, ditambah stok sekitar 22 juta dosis vaksin, sehingga total ketersediaan vaksin untuk COVID-19 saat ini sebanyak 41,2 juta dosis vaksin,” kata Bambang.
Menurut Bambang, pada Juli ini masih akan ada kedatangan vaksin COVID-19 baik melalui skema bilateral maupun multilateral.
“Rencana kedatangan tersebut akan menambah jumlah ketersediaan vaksin yang dapat mendukung target pemerintah dalam rangka percepatan vaksinasi 1 juta hingga 2 juta dosis per hari,” kata Bambang.
Dihubungi secara terpisah, Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 dari Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, mengemukakan bahwa pemerintah tetap konsisten melaksanakan vaksinasi secara gratis secara masif kepada masyarakat yang membutuhkan.
"Vaksinasi Gotong Royong untuk individu tidak akan mengganggu pelaksanaan vaksinasi gratis bagi masyarakat," katanya.
Kehadiran program vaksinasi berbayar untuk individu, kata Siti Nadia, semata-mata hanya untuk memperluas dan mempercepat pelaksanaan vaksinasi di Tanah Air.
Berita Lainnya
Tjandra Yoga Aditama meraih rekor MURI penulis COVID-19 terbanyak
Selasa, 9 April 2024 12:36 Wib
OJK: Restrukturisasi kredit COVID-19 di Indonesia berakhir
Senin, 1 April 2024 18:54 Wib
Pandemi COVID-19 momentum hadapi virus X di Indonesia
Senin, 4 Maret 2024 4:57 Wib
Bahaya pneumonia dan COVID-19 pada bayi
Senin, 12 Februari 2024 23:08 Wib
KBS berinovasi pascapandemi COVID-19 dongkrak wisatawan
Minggu, 11 Februari 2024 16:58 Wib
Guru Besar UGM sebut AI dan big data bisa percepat pengembangan obat baru
Sabtu, 10 Februari 2024 11:42 Wib
Peneliti UGM: Limbah rumah tangga dapat untuk deteksi COVID-19
Selasa, 30 Januari 2024 21:25 Wib
Akibat COVID-19, WNI "overstay" di Jepang meninggal dunia
Jumat, 26 Januari 2024 6:45 Wib