Polbangtan YoMa akan fasilitasi Pelatihan 1 Juta Penyuluh dan Petani

id polbangtan

Polbangtan YoMa akan fasilitasi Pelatihan 1 Juta Penyuluh dan Petani

Polbangtan YoMa akan fasilitasi Pelatihan 1 Juta Penyuluh dan Petani (ANTARA/HO-Polbangtan YoMA)

Yogyakarta (ANTARA) - Upaya meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) pertanian secara masif terus dilakukan Kementerian Pertanian (Kementan). Bahkan, situasi pandemi COVID-19 tidak menyurutkan semangat tersebut.

Menurut Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL), Kementan, melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), mencanangkan kegiatan Pelatihan untuk 1 Juta Penyuluh dan Petani di Indonesia.

"SDM pertanian berkualitas termasuk prioritas Kementan. Sebab, target produktivitas tinggi harus diberikan. Tujuannya untuk mendukung program ketahanan pangan nasional. Untuk itu, pelatihan penyuluh dan petani harus diberikan karena pertanian sangat dinamis," tutur Mentan SYL.

Hal tersebut dipertegas oleh Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi, yang mengatakan Kementan tetap berkomitmen untuk terus memajukan dan menambah SDM pertanian yang berkualitas. Sebab, pertanian memiliki posisi penting terkait ketahanan pangan.

"Selain SDM pertanian berkualitas, jumlah mereka juga harus diperbanyak. Tujuannya untuk akselerasi pencapaian target berbasis standarisasi tinggi. Dengan begitu, kemajuan pertanian menjadi hal yang nyata," kata Dedi.

Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YoMa), sebagai salah satu unit kerja di bawah BPPSDMP, turut berkontribusi menyukseskan kegiatan tersebut. 

Polbangtan YoMa menggelar kegiatan Sosialisasi Dukungan Penyuluhan dalam Pelatihan 1 Juta Penyuluh dan Petani, Rabu (14/7). Kegiatan diselenggarakan secara virtual dan diikuti oleh Dinas Pertanian Provinsi serta Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) se-DIY.

Kegiatan sosialisasi ini diselenggarakan dengan tujuan untuk menghimbau agar penyuluh dan petani dapat bergabung dalam kegiatan pelatihan tersebut sekaligus menjelaskan teknis kegiatan.

Salah seorang penyuluh pertanian dari Pusat Penyuluhan Pertanian (Pusluhtan) Sri Puji Rahayu memaparkan bahwa Kegiatan Pelatihan 1 Juta Penyuluh dan Petani merupakan mandat langsung dari Menteri Pertanian. Sebab, Mentan menginginkan sektor pertanian terus berkembang meski di tengah pandemi.

"Penyuluh dan petani adalah aktor-aktor utama yang menjadi tulang punggung kemajuan pertanian Indonesia. Oleh karena itu, Bapak Menteri menginginkan adanya peningkatan kapasitas untuk saudara sekalian agar sektor pertanian dapat terus berkontribusi meningkatkan PDB dan menopang pangan bagi 270 juta masyarakat Indonesia," kata Rahayu.

Lebih lanjut Rahayu menjelaskan, kegiatan pelatihan akan diselenggarakan selama 5 hari, mulai 28 Juli, dan rencananya dibuka langsung oleh Menteri Pertanian hingga tanggal 1 Agustus 2021.

Materi pelatihan meliputi materi Pemupukan Berimbang, Kebijakan Pupuk Nasional, Pengenalan Kesuburan Tanah, Pupuk Hayati, hingga Penjelasan KUR dan Motivasi. Seluruh rangkaian kegiatan akan dilaksanakan secara virtual dan terbagi menjadi beberapa gelombang mengingat bahwa kegiatan dilaksanakan di tengahh situasi pandemi yang masih belum kondusif.

Kepala Unit UPPM Polbangtan YoMa Kampus Pertanian Yogyakarta Hermawan, yang hadir dalam acara tersebut, menjelaskan bahwa Polbangtan YoMa dipercaya menjadi salah satu penanggung jawab penyelenggaraan kegiatan pelatihan di wilayah DIY.

"Polbangtan YoMa mendapat mandat untuk mengisi pelatihan pada sesi Gelombang 11 pada tanggal 1 Agustus 2021 dengan materi pelatihan yaitu Pengomposan dan Pengenalan Kredit Usaha Rakyat (KUR)," kataHermawan.

Hermawan menjelaskan bahwa target peserta pada sesi ini yaitu 125.000 peserta. Untuk lingkup DIY peserta yang akan mengikuti sejumlah 17.707 orang yang terdiri dari 447 penyuluh dan 17.260 petani.

Untuk mengikuti pelatihan ini, para penyuluh dan petani terlebih dahulu harus terdaftar di Aplikasi SIMLUH. Oleh karena itu, Polbangtan YoMa terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait seperti Dinas Pertanian setempat dan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) untuk melakukan percepatan input data di SIMLUH agar seluruh petani dan penyuluh dapat mengikuti kegiatan ini.

"Kami mengharapkan seluruh penyuluh dan petani di DIY dapat mengikuti kegiatan pelatihan ini karena ini adalah kesempatan yang bagus untuk bapak ibu penyuluh dan petani mengembangkan kompetensinya. Oleh sebab itu, kami akan berupaya untuk melakukan pengecekan dan mempercepat input data bagi petani atau penyuluh yang belum terdaftar di Simluh," ujar Hermawan.

Hal tersebut mendapat sambutan baik dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) DIY. Sarija selaku perwakilan dari DPKP DIY menyatakan akan berkomitmen untuk ikut menyukseskan dan mendampingi dalam pelatihan tersebut.