Tiket.com menghadirkan opsi mudah "longstay" di hotel

id hotel

Tiket.com menghadirkan opsi mudah "longstay" di hotel

Tiket.com mendukung pemulihan industri pariwisata melalui penerapan prokes (ANTARA/HO-tiket.com)

Yogyakarta (ANTARA) - Penumpang dari luar negeri yang memasuki Indonesia, baik WNI maupun WNA, diwajibkan mengikuti karantina kesehatan selama 8 hari. Ketentuan ini didasari oleh Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di 15 kota di Indonesia.

Selain atas dasar tersebut, ketentuan karantina kesehatan itu turut tercantum dalam addendum surat edaran (SE) Nomor 8 Tahun 2021 tentang Protokol Kesehatan Perjalanan Internasional Pada Masa Pandemi COVID-19.

"Tiket.com, pionir OTA (Online Travel Agent) platform di Indonesia, menghadirkan berbagai opsi hotel di berbagai kota besar di pulau Jawa, seperti Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur sehingga para pendatang tidak perlu berburu hotel untuk menjalani proses masa menginap berkepanjangan (longstay) ketika tiba di bandara di masing-masing kota," kata VP of Accommodation tiket.com Cisyelya Bunyamin dalam siaran pers Jumat.

Penawaran khusus ini berbentuk voucher spesial hotel FLEXI untuk menginap selama 5/7/10 malam untuk kepentingan "longstay". Tiket FLEXI merupakan salah satu fitur dalam aplikasi tiket.com yang memberikan kemudahan bagi konsumen untuk menentukan tanggal nginep kapan saja, hingga akhir tahun 2021. Oleh karena itu, reservasi dan re-booking pun dapat dilakukan dengan mudah dan sesuai dengan keinginan hati konsumen.

Satu hal yang perlu dicatat adalah Long Stay + Meals Package dapat dimanfaatkan oleh pendatang dari luar kota atau luar negeri ke Indonesia dan/atau tamu terpapar pasien COVID-19 dengan berbagai skenario, misalnya tamu negatif yang terpapar anggota keluarga positif dapat menjadikan paket ini sebagai salah satu opsi menginap sembari menunggu hasil swab test.

Selain itu, contohnya tamu yang baru saja keluar dari rumah sakit dan hendak tes PCR sebelum pulang ke rumah juga dapat menjadikan ini sebagai solusi. Sedangkan fasilitas ini tidak berlaku bagi pasien yang tengah menjalankan isolasi mandiri karena positif terinfeksi COVID-19.

Untuk semakin meringankan beban finansial tamu "longstay", tiket.com juga meluncurkan dua promo, yaitu Diskon 7 persen hingga Rp300.000 dan/atau tiket PayLater dengan diskon 7 persen hingga Rp300.000 + Rp75.000, dengan transaksi minimum Rp500.000.

"Sebagai pionir OTA platform di Indonesia yang customer-centric, kami mengerti kebutuhan mendesak dalam berburu hotel nyaman untuk kepentingan 'longstay' selepas berpulang ke Tanah Air atau perjalanan antarwilayah," kata Cisyelya.

Fasilitas opsi hotel-hotel untuk paket "longstay" pada aplikasi atau situs tiket.com merupakan salah satu bentuk nyata komitmen tiket.com dalam mendukung program pemerintah untuk menekan laju infeksi COVID-19.
   
"Peran tiket.com, selain menjadi jendela informasi daftar hotel penyedia fasilitas 'longstay package' yang mudah dicerna dan dimengerti oleh pengguna aplikasi, juga menghadirkan segala kemudahan mengganti tanggal sesuai rencana perjalanan dan keinginan hati dari konsumen tersebut," kata Cisyelya.

Terdapat sekitar 115 hotel dan properti sejenis yang tersedia sebagai pilihan untuk karantina mandiri sesuai keinginan dan kenyamanan konsumen. Tidak hanya menyediakan kamar saja, operator akomodasi tersebut akan menyediakan jasa pengantaran pesanan makanan untuk sarapan, makan siang, makan malam dengan jadwal sesuai keinginan tamu, dan juga mitra operator hotel yang menyediakan jasa "free laundry".

Setelah selesai "longstay", tiket.com juga memiliki fitur tiket To Do yang dapat mengaturkan jadwal antigen, swab test, hingga PCR. Konsumen cukup masuk ke aplikasi atau situs tiket.com untuk menemukan ragam opsi dan mengatur jadwal tes Covid-19 pada laman depan.

"Saya mengundang masyarakat, baik pendatang antarnegara, antarwilayah, atau warga yang kontak dekat dengan pasien positif COVID-19, agar turut ambil bagian menekan laju infeksi COVID-19 di Indonesia, cukup dengan menikmati pengalaman 'longstay' di daftar hotel atau properti terpilih, sehingga wabah ini segera berlalu," katanya.

"Hotel menjadi salah satu opsi ternyaman karena minim interaksi dan asupan tetap terjaga. Selain itu, tentunya setelah selesai 'longstay', praktik protokol kesehatan tetap disiplin dilakukan guna menjaga kebaikan diri dan lingkungan sekitar," kata Cisyelya.