Bupati Sleman: Protokol kesehatan dan vaksinasi COVID-19 saling melengkapi

id Vaksinasi tebing breksi ,Puskesmas Prambanan ,Bupati Sleman Kustini ,Vaksinasi COVID-19 Sleman ,Vaksinasi COVID-19 ,COVI

Bupati Sleman: Protokol kesehatan dan vaksinasi COVID-19 saling melengkapi

Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo meninjau pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di kawasan wisata Taman Tebing Breksi Prambanan, Sabtu (24/7/2021) ANTARA/HO-Tim Media Bupati Sleman

Sleman, Yogyakarta (ANTARA) - Bupati Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kustini Sri Purnomo meninjau pelaksanaan vaksinasi di kawasan wisata Taman Tebing Breksi, Prambanan dan mengingatkan kepada masyarakat protokol kesehatan dan vaksin gunanya untuk saling melengkapi, Sabtu.

"Jadi keduanya tidak bisa berjalan sendiri-sendiri, protokol kesehatan (prokes) dan vaksinasi itu saling melengkapi dalam pencegahan penyebaran COVID-19," kata Kustini.

Vaksinasi COVID-19 yang dilakukan Puskesmas Prambanan ini menyasar pelaku usaha, pelaku wisata dan masyarakat sekitar Taman Tebing Breksi mencapai 300 orang.

Selain itu juga diberikan kuota 50 orang untuk masyarakat umum yang belum mendapatkan suntikan vaksin dosis pertama.

Bupati Sleman menyampaikan apresiasinya atas animo masyarakat Sleman yang sangat besar akan kebutuhan vaksin. Hal itu dilihatnya dari masyarakat yang sudah datang sejak pagi untuk mengikuti vaksinasi tersebut.

"Tadi saya diberitahu kalau pukul 07.00 WIB, masyarakat sudah pada datang. Padahal jadwalnya pukul 08.00 WIB. Alhamdulilah ini animonya sangat besar dan kesadaran masyarakat Sleman untuk vaksin sangat tinggi," katanya.

Menurut dia, vaksin serta patuh protokol kesehatan sangat penting. Dalam beberapa laporan perkembangan COVID-19 di Indonesia masih ditemukannya masyarakat yang tetap terjangkit virus COVID-19 meskipun sudah divaksin. Hal tersebut wajar terjadi karena masih ada masyarakat yang beranggapan setelah divaksin, lantas abai untuk tetap menerapkan protokol kesehatan.

"Berulang kali kami sampaikan dan terus sosialisasikan, bahwa protokol kesehatan dan vaksin itu gunanya untuk saling melengkapi. Tidak bisa memilih salah satu dan mengabaikan yang lain," katanya.

Kustini mengatakan, vaksin tidak bisa mencegah secara langsung terjadinya penularan virus COVID-19. Vaksin bertujuan untuk meminimalkan risiko atau kemungkinan risiko terburuk apabila seseorang terjangkit virus.

Selain itu, vaksin juga bertujuan untuk membentuk "herd immunity" atau kekebalan komunitas untuk menghentikan pandemi. Ketika "herd immunity" tersebut tercapai, potensi penularan penyakit tersebut lebih kecil atau bahkan nihil.

"Kuncinya setelah divaksin, protokol kesehatan tetap harus dilakukan. Terutama menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas," katanya.

Kepala Puskesmas Prambanan Toto Suhato mengatakan pelaksanaan vaksinasi di wilayah Prambanan sangat masif dilakukan. Hingga Oktober mendatang, jadwal vaksinasi Puskesmas Prambanan sudah penuh.

"Semua sangat senang dan partisipasinya tinggi. Dengan dukungan bersama antara pemerintah dan swasta, kita berharap kekebalan komunitas bisa segera terbentuk," katanya.
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo meninjau pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di kawasan wisata Taman Tebing Breksi Prambanan. Foto ANTARA/HO-Tim Media Bupati Sleman
Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024