Kulon Progo menambah 43 tempat tidur pasien COVID-19 di RSUD Wates

id Kulon Progo,COVID-19

Kulon Progo menambah 43 tempat tidur pasien COVID-19 di RSUD Wates

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kulon Progo Baning Rahayujati. (ANTARA/Sutarmi)

Kulon Progo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta menambah 43 tempat tidur untuk penanganan pasien terkonfirmasi COVID-19 di RSUD Wates seiring masih tingginya penambahan kasus harian COVID-19 di wilayah ini.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kulon Progo Baning Rahayujati di Kulon Progo, Senin, mengatakan saat ini, jumlah tempat tidur pasien terkonfirmasi COVID-19 di RSUD Wates sebanyak 52 tempat tidur, namun antrean di Instalasi Gawat Durat (IGD) sebanyak 15 pasien.

"Untuk itu, dalam waktu dekat ini, akan dioperasikan lagi 23 tempat tidur, dan akan ditambah lagi 20 tempat tidur sehingga total penambahan 43 tempat tidur di RSUD Wates," katanya.

Dengan penambahan tempat tidur di RSUD Wates ini harapannya bisa mengurai antrean di IGD dan dapat menambah jumlah pasien terkonfirmasi COVID-19 untuk mendapatkan perawatan di rumah sakit di Kulon Progo.

Saat ini, banyak pasien terkonfirmasi COVID-19 di Kulon Progo yang dirujuk ke rumah sakit di luar daerah setempat, seperti di Sleman, Bantul, Kota Yogyakarta, hingga Jawa Tengah.

"Kami berharap penambahan tempat tidur ini bisa mengurai tempat perawatan pasien COVID-19 di Kulon Progo," katanya.

Baning mengatakan Pemkab Kulon Progo juga sedang mengupayakan untuk penambahan sumber daya manusia tenaga kesehatan, mulai dari perawat, bidan, dan dokter dengan harapan bisa menangani pasien terkonfirmasi COVID-19 di bangsal atau tempat tidur yang sedang disiapkan di RSUD Wates.

"Mudah-mudahan ada penambahan sumber daya manusia, baik dokter, bidan, dan perawat yang bersedia melakukan penanganan pasien COVID-19 di Kulon Progo," harapnya.

Total pasien terkonfirmasi COVID-19 selama pandemi di Kulon Progo sebanyak 15.054 orang, sebanyak 4.433 kasus aktif di antaranya menjalani isolasi mandiri.