Jakarta (ANTARA) - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 dan Duta Perubahan Perilaku Reisa Broto Asmoro berbagi tips menyesuaikan diri saat melakuan transaksi di masa PPKM agar tidak terpapar COVID-19.
Reisa mengatakan di masa PPKM, pasar rakyat yang menjual kebutuhan pokok telah diperbolehkan buka dengan protokol kesehatan ketat dan pengaturan lebih lanjut dari pemerintah daerah.
"Ada lebih dari 16.000 lebih pasar di Indonesia. Kalau sampai kita tidak taat protokol kesehatan, maka tempat tersebut dapat menjadi pusat penyebaran virus," kata Reisa, dalam konferensi pers perkembangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) secara daring yang dipantau dari Jakarta, Rabu.
Reisa menyebut lima provinsi yang memiliki pasar rakyat terbanyak adalah Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Utara, Sumatera Selatan dan Jawa Barat, yang menerapkan PPKM Level 4. Artinya, risiko penularan tingkat komunitas di lima provinsi itu masih terbilang tinggi.
Maka, jika harus berkegiatan di pasar, Reisa meminta masyarakat mengingat lima hal. Pertama, memastikan kondiri kesehatan sedang baik dan tidak dalam keadaan sakit bergejala demam, batuk dan pilek.
Kedua, selalu menggunakan dua lapis masker saat menuju dan berada dalam pasar rakyat. Ketiga, untuk mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau cairan penyanitasi tangan.
Keempat, masyarakat diminta menghindarkan diri untuk menyentuh area wajah, seperti mata, hidung dan mulut selama berada dalam pasar, dan jika diperlukan menggunakan pelindung muka.
Kelima, adalah menjaga jarak minimal satu meter dengan orang lain dan segera pulang setelah mendapatkan apa yang dicari di pasar.
"Panduan pasar sehat dan pasar yang beradaptasi dengan kebiasaan baru sudah dibuat oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan Kementerian Perdagangan sejak tahun lalu," kata Reisa.
Sementara untuk bertransaksi dengan pedagang kaki lima, toko kelontong, pangkas rambut, pencucian pakaian atau usaha kecil lain yang sejenis, Reisa menyarankan untuk memilih lokasi yang terbuka dan mempersingkat kunjungan. Selain itu, tidak boleh melepas masker dan mencuci tangan sesering mungkin.
Berikutnya, untuk menurunkan risiko tertular COVID-19 saat bertransaksi, Reisa mengatakan Bank Indonesia telah menjelaskan beberapa langkah untuk mensterilkan dan menyortir uang fisik setelah transaksi dilakukan.
"Pastikan sering-sering cuci tangan sebelum dan setelah memegang uang, lalu tempatkan uang di dompet atau wadah tertutup yang bersih dan higienis," katanya.
Selain itu, Reisa mengajak masyarakat mengutamakan transaksi non-tunai dengan uang elektronik, internet banking maupu QRIS.
"Sudah banyak kok pedagang pasar dan warung-warung yang menerima transaksi non-tunai. Yang paling penting adalah bahwa cara menghentikan pandemi ini ada di tangan kita. Keputusan kitalah yang akan mengakhiri penularan SARS-CoV-2 penyebab COVID-19," ujar Reisa.
Berita Lainnya
Kontrol diabetes hindari gangguan mata, catat kiatnya
Kamis, 18 April 2024 18:46 Wib
Seseorang terjangkiti "post holiday blues", simak penyebabnya
Rabu, 17 April 2024 5:27 Wib
Usai Lebaran 2024, cek kesehatan-kelola stres cara jitu jaga tubuh sehat
Senin, 15 April 2024 18:11 Wib
Cek oli wajib diperhatikan saat mudik-balik Lebaran 2024
Minggu, 14 April 2024 20:42 Wib
Ini tips cara hindari penipu online
Sabtu, 13 April 2024 16:18 Wib
Ini manfaat tidur singkat selama mudik Lebaran 2024
Sabtu, 13 April 2024 9:30 Wib
Olahraga selama 15 menit tingkatkan kekebalan tubuh
Selasa, 9 April 2024 8:38 Wib
Sebelum mudik Lebaran 2024, hal ini perlu disiapkan
Selasa, 9 April 2024 4:24 Wib