Yogyakarta (ANTARA) - Gunung Merapi di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta meluncurkan awan panas guguran dengan jarak luncur sejauh 2,5 kilometer (km) ke arah barat daya pada Kamis (29/7).
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida melalui keterangan resminya di Yogyakarta, Kamis, menyebutkan awan panas guguran itu terjadi pada pukul 00.53 WIB.
"Awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 57 mm dan durasi 198 detik," kata dia.
Pada periode pengamatan pukul 00.00 sampai 06.00 WIB, guguran lava pijar juga teramati 15 kali meluncur dari Gunung Merapi dengan jarak maksimum 200 meter ke arah barat daya.
Gunung api aktif itu juga tercatat mengalami satu kali gempa awan panas guguran dengan amplitudo 57 mm selama 198 detik, 56 kali gempa guguran dengan amplitudo 4-45 mm selama 21-174 detik, 14 kali gempa fase banyak dengan amplitudo 79 mm selama 5.4-8.6 detik.
Berikutnya, 21 kali gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 30-75 mm selama 8.2-20 detik dan satu kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 5 mm selama 58.2 detik.
Hingga saat ini, BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada level III atau siaga.
Guguran lava dan awan panas Gunung Merapi diperkirakan bisa berdampak ke wilayah sektor selatan-barat daya yang meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Saat terjadi letusan, lontaran material vulkanik dari Gunung Merapi diperkirakan dapat menjangkau daerah dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung.
Berita Lainnya
Gunung Merapi memuntahkan tujuh awan panas guguran beruntun
Senin, 4 Maret 2024 21:12 Wib
Gunung Merapi luncurkan 143 kali guguran lava
Sabtu, 3 Februari 2024 7:02 Wib
Warga diminta waspadai bahaya awan panas Gunung Merapi
Senin, 22 Januari 2024 15:44 Wib
Selama sepekan, Gunung Merapi luncurkan empat kali awan panas
Sabtu, 20 Januari 2024 0:26 Wib
Merapi luncurkan awan panas guguran beruntun pada Jumat pagi
Jumat, 19 Januari 2024 12:02 Wib
Gunung Semeru erupsi, warga dilarang beraktivitas
Kamis, 18 Januari 2024 4:30 Wib
Hujan guyur Indonesia
Sabtu, 6 Januari 2024 7:55 Wib
Potensi bahaya guguran lava Gunung Merapi harus diwaspadai
Minggu, 10 Desember 2023 2:51 Wib