Keterisian RS rujukan COVID-19 di Gunung Kidul capai 80-85 persen

id BOR,Gunung Kidul,COVID-19

Keterisian RS rujukan COVID-19 di Gunung Kidul capai 80-85 persen

RSUD Wonosari Gunung Kidul mendirikan tenda darurat melayani pasien non COVID-19 karena ICU rumah sakit penuh pasien COVID-19. (Foto ANTARA/Sutarmi)

Saat ini, Gunung Kidul memiliki 152 unit tempat tidur penanganan COVID-19. Penambahan terutama terus dilakukan di RSUD Wonosari yang menjadi rujukan utama...

Gunung Kidul (ANTARA) - Tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit rujukan COVID-19 di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, berkisar 80 sampai 85 persen dari total 152 tempat tidur yang disediakan, baik rumah sakit negeri dan swasta.

Kepala Dinas Kesehatan Gunung Kidul Dewi Irawaty di Gunung Kidul, Kamis, mengatakan tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) di Gunung Kidul mulai dapat dikendalikan, yakni tiap harinya dengan kisaran antara 80 sampai 85 persen.

"Saat ini, Gunung Kidul memiliki 152 unit tempat tidur penanganan COVID-19. Penambahan terutama terus dilakukan di RSUD Wonosari yang menjadi rujukan utama, selain RSUD Saptosari. Di RSUD Saptosari, kami masih mengusahakan penamaban tempat tidur," kata Dewi.

Baca juga: Gunung Kidul intensifkan vaksinasi pelaku wisata

Ia mengatakan beberapa waktu lalu, rumah sakit rujukan COVID-19 sempat penuh dan kelebihan pasien. Namun sekarang sudah dapat dikendalikan. Pasien yang tidak mendapat bed tetap mendapatkan pelayanan. Antara lain dirujuk ke puskesmas yang mampu menangani atau dengan skema isolasi mandiri (isoman).

Selain kondisi over capacity, kendala lain adalah kondisi tenaga kesehatan (nakes) yang terpapar. Dewi menyebut salah satu yang terparah terjadi di RSUD Saptosari, di mana nyaris seluruh tenaga "tumbang".

"Mulai dari direktur sampai jajarannya ke bawah itu kemarin sempat terpapar juga," katanya.

Selain RS rujukan, penanganan pasien positif COVID-19 bergejala juga diarahkan ke shelter yang tersedia. Adapun Pemkab Gunung Kidul kini tengah menyiapkan Wisma Wanagama di Desa Banaran, Kecamatan Playen, sebagai shelter.

"Semoga dalam waktu dekat segera terealisasi," harapnya.

Baca juga: Kemenparekraf menyusun program pemulihan parekraf Gunung Kidul

Sementara itu, Direktur RSUD Wonosari Heru Sulistyowati mengatakan total ada 79 unit bed penanganan COVID-19. Sebanyak empat unit di ICU COVID-19 dan 75 lainnya di bangsal isolasi.

"BOR ICU COVID-19 mencapai 100 persen, yang di Isolasi 93 persen," kata Heru.