Bupati Sleman mendorong warga yang isoman manfaatkan selter

id Bupati Sleman Kustini ,Selter isolasi Sleman ,Selter COVID-19 Sleman ,Kabupaten Sleman ,Sleman,warga yang isoman manfaat

Bupati Sleman mendorong warga yang isoman manfaatkan selter

Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo. Foto ANTARA/HO-Humas Pemkab Sleman

Sleman (ANTARA) - Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mendorong warga yang positif terpapar COVID-19 dan menjalani isolasi secara mandiri untuk memanfaatkan selter-selter isolasi yang banyak tersedia untuk meminimalisir terjadinya klaster keluarga dan kejadian fatal lainnya.

"Ada syarat khusus untuk warga yang memilih isoman, diantaranya ada kamar yang terpisah, ada toilet yang terpisah, ada ruang terbuka dan beberapa syarat lainnya," kata Kustini Sri Purnomo di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu.

Menurut dia, jika rumah yang digunakan isman tidak memenuhi syarat, maka demi mencegah klaster keluarga dan kebaikan bersama maka sangat disarankan untuk memanfaatkan selter terpadalu maupun selter-selter yang banyak terdapat di Sleman.

"Jika kondisi rumah tidak memenuhi syarat, diharapkan untuk bisa memanfaatkan selter-selter isolasi baik yang dikelola Pemkab Sleman maupun yang ada di tiap kelurahan, atau selter yang dikelola lembaga atau nonpemerintah," katanya.

Ia mengatakan, dengan isolasi di selter maka pengawasan terhadap warga yang isoman dapat lebih maksimal karena terdapat petugas medis yang selalu memantau dan Satgas COVID-19 Kelurahan.

"Nanun jika tetap memilih isoman di rumah maka kami imbau untuk selalu disiplin dan tetap mengacu pada protokol kesehatan COVID-19," katanya.

Kustini mengatakan, jika warga yang menjalani isoman mengalami gejala yang memburuk dan tidak dapat ditangani di rumah, maka harus segara melapor ke fasilitas kesehatan atau puskesmas terdekat.

"Hal ini untuk menghindari kejadial fatal, seperti warga yang terkonfirmasi positif COVID-19 meninggal dunia saat isoman di rumah. Karena angka kasus pasien konfirmasi meninggal dunia saat isoman di Sleman cukup tinggi," katanya.

Koordinator Posko Dekontaminasi COVID-19 BPBD Kabupaten Sleman Vincentius Lilik Resmiyanto mengatakan kasus warga yang meninggal dunia saat menjalani isolasi mandiri di rumah dalam beberapa waktu terakhir cukup tinggi.

"Selama Juli tercatat lebih dari 200 warga yang meninggal saat isolasi mandiri. Sebagian besar yang meninggal dunia itu positif terpapar COVID-19 dari hasil swab yang keluar setelah warga tersebut meninggal dunia," katanya.

Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024