Kulon Progo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, memperoleh tambahan 20 tenaga kesehatan dari pemerintah pusat untuk percepatan penanganan pasien terkonfirmasi COVID-19 dan vaksinasi di wilayah itu.
Pelaksana Harian Sekda Kulon Progo Bambang Tri Budi Harsono di Kulon Progo, Senin mengatakann pemerintah pusat mengirim 20 tenaga kesehatan, yang terdiri dari 13 dokter umum, dua dokter gigi, dua apoteker, satu elektromedis, satu orang tenaga analisis, satu orang tenaga rekam medis, dan pendampingnya tiga orang.
"Mudah-mudahan mereka bisa langsung membantu penanangan pasien terkonfirmasi COVID-19 di Kulon Progo. Selain itu, ada penambahan pasukan dari Kopassus yang diterjunkan di Kulon Progo dalam percepatan penanganan COVID-19 ini," kata Bambang Tri Budi saat rapat kerja dengan Badan Anggaran DPRD Kulon Progo.
Ia mengatakan jumlah pasien terkonfirmasi COVID-19 di Kulon Pogro yang melakukan isolasi mandiri sebanyak 2.862 orang, dari total selama pandemi 18.705 orang. Pasien terkonformasi yang melakukan isolasi terus menurun dari waktu ke waktu.
Kemudian, posisi capaian vaksinasi di Kulon Progo baru 25,60 persen atau 96.272 orang dari target 376.100 sasaran. Target dari pemerintah pusat minimal 75 persen dari total penduduk, tapi dari satu sisi alokasi vaksin di Kulon Progo paling sedikit dibandingkan dengan kota/kabupaten lain di DIY.
"Kami sudah mengirim surat permohonan penambahan vaksin kepada gubernur supaya ada penambahan alokasi vaksin, mulai minggu depan," katanya.
Bambang mengatakan alokasi vaksin di Kulon Progo hanya sekitar 6.000 dosis per minggu. Kemudian, dari tenaga vaksinator banyak yang terpapar COVID-19, sehingga capaian vaksinasi hanya berkisar 800 sampai 900 orang per hari.
"Sekarang, dalam beberapa hari terakhir, sasaran vaksinasi bisa mencapai sekitar 3.000 sasaran per hari," katanya.
Anggota Badan Anggaran DPRD Kulon Progo Upiyo Al Hasan mengatakan di lapangan ada peningakatan kasus pasien terkonfirmasi COVID-19. "Sejauh mana percepatan penanganan COVID-19 di Kulon Progo yang belum menunjukkan adanya penurunan kasus," katanya.
Berita Lainnya
MK: Bertambah jadi 19, jumlah saksi dan ahli di sidang PHPU
Rabu, 27 Maret 2024 4:06 Wib
Pandemi COVID-19 momentum hadapi virus X di Indonesia
Senin, 4 Maret 2024 4:57 Wib
Bahaya pneumonia dan COVID-19 pada bayi
Senin, 12 Februari 2024 23:08 Wib
KBS berinovasi pascapandemi COVID-19 dongkrak wisatawan
Minggu, 11 Februari 2024 16:58 Wib
Guru Besar UGM sebut AI dan big data bisa percepat pengembangan obat baru
Sabtu, 10 Februari 2024 11:42 Wib
Pemkab Bantul anggarkan Rp1,19 triliun untuk pengadaan barang dan jasa 2024
Rabu, 31 Januari 2024 11:42 Wib
Peneliti UGM: Limbah rumah tangga dapat untuk deteksi COVID-19
Selasa, 30 Januari 2024 21:25 Wib
Akibat COVID-19, WNI "overstay" di Jepang meninggal dunia
Jumat, 26 Januari 2024 6:45 Wib