Pemkab Gunung Kidul menyalurkan bantuan Kementan untuk 40 poktan

id optimalisasi lahan kering,Gunung Kidul,COVID-19,PEN

Pemkab Gunung Kidul menyalurkan bantuan Kementan untuk 40 poktan

Bupati Gunung Kidul Sunaryanta secara simbolis menyerahkan bantuan optimalisasi lahan kering kepada salah satu kelompok tani. ANTARA/HO-Humas Pemkab Gunung Kidul

Gunung Kidul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyalurkan bantuan optimalisasi lahan kering dari Kementerian Pertanian sebesar Rp5,85 miliar untuk 40 kelompok tani (poktan) di wilayahnya.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunung Kidul Bambang Wisnu Broto di Gunung Kidul, Selasa, mengatakan luas lahan program optimalisasi lahan (opla) kering di Gunung Kidul seluas 1.000 hektare.

"Setiap kelompok tani (poktan) untuk melaksanakan optimalisasi lahan kering seluas 25 hektare untuk tanaman pangan dan luas lahan minimal 10 hektare untuk tanaman hortikultura," katanya.

Ia mengatakan bantuan dipergunakan untuk rehabilitasi dan atau pembangunan penampung air, pembangunan instalasi unit pompa dan kelengkapannya, serta pengembangan sumber air alternatif lainnya seperti damparit atau perpompaan, perpipaan atau sumur.

"Bantuan menjadi salah satu solusi kebutuhan air dalam usaha pertanian. Pertanian itu penting di samping pariwisata karena di masa pandemi telah terbukti pertanian mampu tetap eksis sehingga pada triwulan 1 dan triwulan 2 2021, pertumbuhan ekonomi dari sektor pertanian tetap tumbuh," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) DIY Sugeng Purwanto mengatakan bantuan tersebut diberikan kepada 40 kelompok tani (poktan) masing-masing menerima Rp142,12 juta.

Optimalisasi lahan juga didasarkan adanya peringatan dini dari FAO tentang krisis pangan. Hal tersebut meningkatkan perhatian pemerintah akan pentingnya ketahanan pangan dalam jangka panjang. Adapun tujuan kegiatan optimalisasi lahan yakni meningkatkan indeks pertanaman atau meningkatkan produktivitas tanaman pangan/ perkebunan/hortikultura serta meningkatkan partisipasi kelompok tani dalam mengelola lahan pertaniannya.

Sebagaimana data luas lahan sawah milik BPS dan Kementerian ATR/BPN pada 2019, tercatat luas lahan di Kabupaten Gunung Kidul mencapai 31.973 hektare atau sekitar 42 persen dari total luas lahan DIY 76.273 hektare.

"Untuk itu, kegiatan optimalisasi lahan di Kabupaten Gunung Kidul diharapkan tepat sasaran. Bantuan ini lebih memberi kesempatan dan mendukung petani dalam hal tambah tanam dan produksi tanaman pangan dan hortikultura guna mendukung ketahanan pangan di Gunung Kidul dan DIY pada umumnya," kata Sugeng.

Menurut dia, tantangan yang muncul akibat pandemi COVID-19 di antaranya kemiskinan, ketimpangan, pengangguran dan ketahanan pangan, sehingga perlu diantisipasi dengan cermat.

"Solusi pada daerah spesifik lahan kering salah satu upaya pemerintah dengan kegiatan optimalisasi lahan yang termasuk dalam kegiatan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Tahun Anggaran 2021," katanya.

Bupati Gunung Kidul Sunaryanta meminta meminta OPD terkait perlu mengajak para pemuda agar mau terjun di bidang pertanian meneruskan tugas generasi tua.

"Harapannya selain semakin maju dan modern sektor pertanian, bersamaan petani muda atau milenial juga muncul," ujarnya.