Pemkab Kulon Progo menerima vaksin Moderna 16.240 dosis

id Moderna,Kulon Progo,COVID-19,vaksinasi

Pemkab Kulon Progo menerima vaksin Moderna 16.240 dosis

Dinas Kesehatan Kulon Progo menerima vaksin dari DIY. (ANTARA/Sutarmi)

Kulon Progo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menerima vaksin COVID-19 jenis Moderna sebanyak 16.240 dosis untuk vaksinasi tenaga kesehatan dan masyarakat umum.

Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kulon Progo Rina Nuryati di Kulon Progo, Jumat, mengatakan, hingga Jumat ini, sudah 476 dosis vaksin Moderna yang keluar, yang artinya jumlah tersebut juga merupakan jumlah tenaga kesehatan yang sudah divaksinasi dengan jenis tersebut.

"Untuk vaksin Moderna yang diterima Dinkes Kulon Progo sebanyak 16.240 dosis dan sudah keluar 476 dosis. Sehingga sisanya di kami ada 15.764 dosis," kata Rina.

Vaksin Moderna juga diperuntuk bagi anggota TNI, Polri hingga PMI untuk dosis ketiga yang dinilai rentan terpapar COVID-19. Selanjutnya vaksin moderna juga diperuntukan bagi masyarakat umum.



Persyaratan vaksinasi dengan Moderna sama seperti vaksinasi dengan Sinovac. Tenaga kesehatan hanya menerima satu dosis karena sudah divaksinasi dua kali, sedangkan masyarakat umum dua dosis.

"Kami berusaha memaksimalkan vaksinasi dengan Moderna ini supaya capaiannya sesuai target," katanya.

Sementara itu, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kulon Progo Fajar Gegana sudah berkoordinasi dengan instansi terkait tentang tahapan vaksinasi Moderna yang disasarkan kepada tenaga kesehatan terlebih dahulu.

Pelaksanaannya diharapkan agar tidak serentak untuk menjaga pelayanan kesehatan karena beberapa tenaga kesehatan (nakes) mengalami Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) dari vaksin Moderna. KIPI dari vaksin buatan Amerika tersebut dinilai bisa berhari-hari.

"Kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan agar vaksinasi Moderna bagi nakes jangan bersamaan. Karena KIPI-nya bisa tiga hari. Jangan sampai vaksinasi Moderna ini menimbulkan masalah baru di fasilitas pelayanan kesehatan," kata Fajar.

Namun demikian, diakui Fajar untuk saat ini gugus tugas masih memiliki kendala terkait dengan minimnya jumlah lemari pendingin khusus bagi vaksin Moderna yang harus disimpan pada suhu minus 20 derajat celcius.

"Sebenarnya kami sudah punya lemari pendingin khusus vaksin Moderna, tapi secara kapasitas memang belum banyak," katanya.*