Guru besar : Manfaat vaksinasi jauh lebih besar dari efeknya

id Iris Rengganis,vaksinasi

Guru besar : Manfaat vaksinasi jauh lebih besar dari efeknya

Tangkapan layar Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof Iris Rengganis di Jakarta, Ahad (22/8/2021) ANTARA/Indriani

Jakarta (ANTARA) - Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof Iris Rengganis mengatakan manfaat vaksinasi untuk penyintas autoimun jauh lebih besar dibandingkan dengan kerugian atau efek simpangnya.

“Mengapa orang dengan autoimun divaksinasi, karena risiko terkena COVID-19 lebih besar pada orang dengan autoimun, dibandingkan kekambuhan autoimunnya sendiri,” ujar Iris dalam webinar yang dipantau di Jakarta, Ahad.
 

Pemerintah mulai melakukan vaksinasi untuk penyintas autoimun dan masyarakat yang memiliki komorbid atau penyakit penyerta. Vaksinasi dilakukan dengan menggunakan vaksin Moderna.

Iris menambahkan terdapat sejumlah laporan dari efek simpang vaksinasi Moderna, seperti reaksi alergi. Namun reaksi alergi tersebut terjadi tidak hanya pada vaksinasi Moderna, melainkan juga vaksinasi dengan menggunakan vaksin lain.
 

“Angka kejadian efek simpang dari vaksinasi ini sangat kecil,” jelas dia.

Efek simpang vaksinasi Moderna lainnya seperti nyeri lokal pada lokasi suntikan, kemerahan, bengkak, gatal, kelelahan, sakit kepala, nyeri otot, nyeri sendi, demam, menggigil, muntah, hingga diare.
 

Vaksinasi untuk penyintas autoimun diperbolehkan jika kondisinya sudah stabil sesuai dengan rekomendasi dokter yang merawat. Akan tetapi jika belum terkontrol tidak boleh, tidak ada vaksin yang spesifik untuk autoimun.

Untuk itu, Iris mendorong agar penyintas autoimun yang sudah stabil atau terkontrol dapat melakukan vaksinasi segera di sentra vaksinasi yang disediakan karena manfaatnya yang lebih besar.

Iris juga mengingatkan masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat disamping vaksinasi.

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024