PT TWC memanfaatkan PPKM tingkatkan kompetensi SDM pariwisata

id pt twc, sdm,ppkm

PT TWC memanfaatkan PPKM tingkatkan kompetensi SDM pariwisata

Sejumlah karyawan PT TWC mengikuti pelatihan food safety di Manohara Borobudur. ANTARA/Heru Suyitno

Magelang (ANTARA) - PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, Ratu Boko (TWC) memanfaatkan masa sepi kunjungan wisatawan pada pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) ini untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) pariwisata.

"Selain memperbaiki fasilitas objek wisata, secara internal kami juga meningkatkan kemampuan SDM yang ada," kata Marketing and Service Director PT TWC Hetty Herawati di Magelang, Selasa.

Hetty mengatakan dalam meningkatkan kompetensi SDM sekaligus melaksanakan rangkaian kegiatan program CHSE (Cleanliness, Health, Safety and Environmental Sustainability) di setiap destinasi serta unit bisnis yang dikelola guna mewujudkan pariwisata berkualitas, maka PT TWC menyelenggarakan pelatihan food safety (keamanan pangan) bagi karyawan-karyawati TWC di bidang kuliner dan pengelolaan restoran.

"Pada prinsipnya kami sama-sama menunggu momentum untuk pariwisata itu bisa bangkit lagi. Salah satu yang kami siapkan selain produk adalah bagaimana bisa terus memperbaiki protokol kesehatan (prokes)," katanya.

Ia menyampaikan prokes adalah kunci yang mendasar untuk bisa melakukan percepatan pemulihan pariwisata, terlebih pariwisata merupakan sektor yang paling banyak banyak melibatkan elemen masyarakat.

Hetty menuturkan dalam pelatihan terkait keamanan pangan ini, PT TWC bekerja sama dengan Association of Culinary Professionals (ACP).

"Sebenarnya sudah ada kerja sama dengan ACP sejak 2019 kemudian terhenti karena pandemi dan sekarang kami aktifkan lagi karena ACP paham betul food safety dan food safety ini bagian dari prokes dan kami akan sempurnakan mumpung sekarang ini masih dalam masa transisi," katanya.

General Manager Unit Manohara dan Unit Borobudur Jamaludin Mawardi mengatakan pelatihan keamanan pangan yang berlangsung pada 23-24 Agustus 2021 di Manohara Borobudur ini tetap menerapkan prokes dan pelatihan dilaksanakan dengan peserta offline secara terbatas, selebihnya dilakukan melalui daring.

"Food safety sebagai salah satu faktor yang tidak bisa dipisahkan dari CHSE. Bahkan menjadi suatu keharusan untuk diterapkan oleh para pelaku wisata dalam memberikan pelayanan kepada tamu," katanya.

Ia menyampaikan bagaimana keamanan dan kesehatan makanan yang disajikan itu dapat memenuhi standar yang ada, maka pada pelatihan ini, para peserta diberikan pengetahuan tentang seluk beluk keamanan pangan.
 
Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024