Peserta Kompetisi Bahasa dan Sastra Jawa mencatat rekor jumlah terbanyak

id kompetisi bahasa dan sastra jawa,yogyakarta

Peserta Kompetisi Bahasa dan Sastra Jawa mencatat rekor jumlah terbanyak

Ilustrasi - Tugu yang menjadi ikon Kota Yogyakarta (18/12/20) (ANTARA/Eka AR)

Yogyakarta (ANTARA) - Meskipun kegiatan rutin tahunan Kompetisi Bahasa dan Sastra Jawa di Kota Yogyakarta pada 2021 harus digelar di tengah pandemi COVID-19, namun Dinas Kebudayaan setempat menyebut jumlah peserta tahun ini adalah yang terbanyak selama kompetisi tersebut digelar, kata pejabat berwenang.

“Pada tahun ini, kompetisi diikuti 382 peserta baik kategori umum maupun pelajar. Jumlah ini merupakan jumlah peserta terbanyak selama kompetisi diselenggarakan sejak 2018,” kata Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta Yetty Martanti di Yogyakarta, Rabu.

Menurut dia tingginya minat masyarakat dan pelajar untuk mengikuti kompetisi tersebut menunjukkan bahwa pandemi COVID-19 tidak menyurutkan niat dari pecinta sastra Jawa untuk terus berkarya.

Saat ini, kata dia, tahapan kompetisi sudah menyelesaikan penjurian untuk seleksi awal yang dilakukan dengan seleksi video hasil karya dari para peserta pada 12-19 Agustus.

Dari penjurian tersebut, penyelenggara menetapkan 90 orang nominee untuk 18 jenis lomba seperti macapat, geguritan, alih aksara, basa cerkak, pranata adicara, alih manuskrip, hingga "stand up comedy" dengan menggunakan bahasa Jawa.

Peserta yang dinyatakan lolos di tahap pertama berhak mengikuti penjurian tahap kedua atau babak final yang akan dilakukan secara langsung pada 6-9 September.

Pada babak final akan terpilih lima peserta terbaik yang berhak menerima hadiah uang pembinaan, tropi dan sertifikat.

“Peserta terbaik pertama, kedua, dan ketiga juga berhak mewakili Kota Yogyakarta untuk mengikuti kompetisi serupa di tingkat DIY,” katanya .

Sebelumnya, Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta juga sudah menyelenggarakan kegiatan pembekalan bahasa dan sastra pada Maret yang diikuti masyarakat umum dan pelajar.

“Kami berharap, upaya pelestarian bahasa dan sastra lokal melalui kompetisi akan semakin menghidupkan nilai-nilai kearifan lokal, tradisi, dan kesadaran akan kekayaan budaya yang hidup dan berkembang di tengah masyarakat,” demikian Yetty Martanti .
Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024