Pemkab Gunung Kidul mengupayakan bantuan anak yatim piatu karena COVID-19

id COVID-19,Gunung Kidul

Pemkab Gunung Kidul mengupayakan bantuan anak yatim piatu karena COVID-19

Ilustrasi - Wakil Bupati Gunung Kidul Heri Santoso memberikan bantuan kepada pasien terkonfirmasi COVID-19 yang menjalani isolasi mandiri. (ANTARA/HO-Humas Pemkab Gunung Kidul)

Gunung Kidul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengupayakan 270-an anak usia 5-11 tahun yang kehilangan orang tua karena meninggal dunia tertular COVID-19 mendapat bantuan sosial dari pemerintah pusat.

Kepala Bidang (Kabid) Kesejahteraan Sosial Dinas Sosial Kabupaten Gunung Kidul Hadi Hendra Prayoga di Gunung Kidul, Rabu, mengatakan berdasarkan pendataan sementara tercatat sekitar 270 anak yang ditinggal orang tuanya karena terinfeksi COVID-19, yakni mereka anak yatim (tidak ada ayah), piatu (tidak ada ibu), dan yatim piatu.

"Sebanyak 270-an anak tersebut beragam namun masih usia sekolah, mulai dari lima hingga 11 tahun. Saat ini mereka menetap bersama kerabat keluarga. Rencananya, mereka akan ada penyaluran bantuan khusus bagi anak-anak yatim piatu," kata dia.

Ia mengatakan pendataan terhadap anak-anak yang kehilangan orang tua akibat COVID-19 sesuai dengan permintaan Menteri Sosial Republik Indonesia Tri Rismaharini.

Ia mengaku belum mengetahui seperti apa bentuk bantuan dan mekanisme penyalurannya.

"Saat ini,kami masih menunggu instruksi resmi terkait program tersebut. Kami juga menyiapkan datanya, supaya saat program bantuan tersebut direalisasikan langsung mendapat bantuan," kata dia.

Dinas Sosial Kabupaten Gunung Kidul melakukan pendampingan bagi mereka yang ditinggalkan orang tuanya akibat COVID-19 serta melakukan pemantauan secara rutin terkait dengan kondisi mereka.

"Pelaksanaannya dilakukan lewat tenaga kami dari pendamping Program Keluarga Harapan (PKH), Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), dan sebagainya," kata dia.

Pelaksana Tugas Kabid Perlindungan Perempuan dan Anak Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DP3AKBPMD) Kabupaten Gunung Kidul Subiyantoro mengatakan pihaknya sedang melakukan pendataan dan berkoordinasi dengan pemerintah kecamatan.

Namun, kata dia, hingga saat ini belum ada program pendampingan kepada anak-anak yatim piatu di daerah tersebut.

"Selama ini, kami lebih banyak berfokus pada penanganan anak-anak korban kekerasan. Kami bahas secara internal terkait pendampingan bagi anak-anak yatim piatu ini," kata dia.