BEM Nusantara DIY mendukung vaksinasi COVID-19 agar segera kuliah luring

id BEM se-DIY,Vaksinasi

BEM Nusantara DIY mendukung vaksinasi COVID-19 agar segera kuliah luring

Beberapa Pengurus BEM dari berbagai kampus di Daerah Istimewa Yogyakarta dukung vaksinasi COVID-19 agar segera dilakukan kuliah tatap muka (Foto ANTARA/Hery Sidik)

Yogyakarta (ANTARA) - Pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa Nusantara Daerah Istimewa Yogyakarta mendukung pelaksanaan vaksinasi COVID-19 yang saat ini digencarkan pemerintah sebagai bentuk upaya percepatan segera dilaksanakannya kuliah tatap muka atau luar jaringan di kampus.

Ketua BEM Nusantara DIY Achmad Mubarok di Yogyakarta, Sabtu mengatakan bahwa selama masa pandemi COVID-19 kegiatan perkuliahan hanya dilaksanakan secara daring atau dalam jaringan, padahal kondisi itu dinilai tidak ideal untuk kegiatan pembelajaran mahasiswa.

"Kami minta untuk dipercepatnya kuliah offline, karena, sekali lagi, saya sampaikan kuliah daring itu sangat tidak efektif. Bukan kami menolak kuliah daring, tapi memang seperti itu adanya," katanya.

Oleh sebab itu, guna mendukung permintaan kuliah luring agar bisa segera direalisasikan, BEM menyatakan bahwa mahasiswa siap turut berkontribusi di dalamnya, termasuk salah satu caranya dengan melakukan vaksinasi COVID-19 yang difasilitasi pemerintah.

Selain itu, pengurus BEM siap memberikan edukasi dan sosialisasi kepada mahasiswa lainnya untuk segera mengikuti vaksinasi COVID-19, edukasi itu dinilai penting, sebab tidak semua mahasiswa saat ini bersedia untuk divaksin, padahal vaksinasi menjadi syarat untuk dibukanya kembali kuliah luring.

"Meskipun memang ada beberapa mahasiswa yang enggan untuk divaksin dengan alasannya masing-masing, tetapi adanya aturan yang dibuat pemerintah mereka rasanya akan mengikuti vaksinasi," katanya.

Dia mengatakan, tidak sedikit mahasiswa yang juga khawatir dengan kesehatan atau daya tahan tubuh mereka saat pandemi COVID-19 ini, sehingga vaksinasi menjadi salah satu upaya yang juga diharapkan mahasiswa, agar selain bisa kuliah tatap muka, juga beraktivitas dengan lebih baik lagi.

"Teman-teman ada kekhawatiran sendiri dengan adanya pandemi COVID-19 ini, sehingga bila mereka ingin daya tahan tubuh lebih sehat dan bisa beraktivitas lebih cepat lagi, maka syarat berkegiatan offline itu atau vaksinasi harus dilaksanakan," katanya.

Sementara itu, Ketua BEM Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta Arif Rahman Saleh menuntut kampus agar bisa terus berkolaborasi dengan sejumlah pihak terkait, khususnya mengenai pelaksanaan vaksinasi COVID-19 massal kepada para mahasiswa.

Dengan demikian, kata dia, antusiasme mahasiswa yang juga ingin mendapat vaksin COVID-19 bisa terpenuhi dengan baik, sehingga nantinya dapat segera mengembalikan perkuliahan secara hybrid atau sepenuhnya tatap muka.

"Antusias yang lain dari teman-teman mahasiswa juga sadar bahwa divaksin pun tidak ada salahnya. Dan memang ada yang menolak vaksin, tapi itu dikembalikan ke yang bersangkutan," katanya.

Ketua BEM Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Widya Wiwaha Yogyakarta Angkik Dwi Aryani mengatakan ketika vaksinasi berjalan lancar, juga akan berdampak pada ekonomi masyarakat, mobilitas diharapkan bisa kembali normal setelah kekebalan bersama itu terbentuk.

"Seperti yang diketahui di wilayah Jakarta yang dulu kasus COVID-19 melonjak tinggi, tetapi karena sudah vaksin, saat ini bisa menjadi zona hijau. Itu menjadi alasan juga di Yogyakarta antusiasme untuk vaksinasi itu besar," katanya.
Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024