Pemkab Gunung Kidul mengoptimalkan lahan kering naikkan produksi pertanian

id optimalisasi lahan kering,Gunung Kidul

Pemkab Gunung Kidul mengoptimalkan lahan kering naikkan produksi pertanian

Pemkab Gunung Kidul bangun dam parit (Foto ANTARA/HO Dinas Pertanian dan Pangan Gunung Kidul)

Gunung Kidul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengintensifkan pembangunan dam parit dan perpompaan untuk mengoptimalkan lahan kering guna meningkatkan produktivitas lahan, sehingga ada peningkatan indeks pertanaman di wilayah itu.

"Program optimalisasi lahan kering ini merupakan kegiatan yang didanai Kementerian Pertanian dalam rangka meningkatkan produktifitas lahan sehingga ada peningkatan indeks pertanaman di suatu wilayah," kata Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunung Kidul Bambang Wisnu Broto di Gunung Kidul, Senin.

Optimalisasi lahan kering ini, semisal di suatu wilayah terdapat rutinitas pertanian dengan hanya mampu satu kali tanam kemudian diupayakan menjadi dua kali.

“Metodenya dengan menjamin ketersediaan air sebagai antisipasi terjadinya kekeringan, sehingga tanaman tetap dapat menghasilkan. Bahkan jika memungkinkan diupayakan menjadi tiga kali tanam dalam satu tahun. Misalkan dengan pola padi-palawija-palawija atau padi-padi-palawija atau bahkan padi-padi-padi,” kata Bambaang.

Salah satu realisasi program optimalisasi lahan kering dimulai pembangunan dam parit dan perpompaan di Kelompok Tani (Poktan) Mekar Rejo Dusun Tegalrejo, Sidorejo, Ponjong. Pembangunannya dilakukan secara swakelola oleh kelompok tani atau gapoktan pelaksana kegiatan.

Sementara itu, Wakil Bupati Gunung Kidul Heri Susanto berharap kegiatan dapat dilaksanakan sebaik mungkin, serta segera diselesaikan agar kemanfaatannya cepat dirasakan para petani.

Heri berharap semua pemangku kepentingan baik OPD terkait maupun pihak swasta, serta para petani dapat berperan serta memberikan kontribusi melalui berbagai upaya agar petani di Gunung Kidul semakin maju, mandiri dan modern kemudian berimbas pada peningkatan pendapatan.

"Kamii mendorong agar petani ke depan menerapkan metode pertanian terpadu, yakni berupa integrasi ternak, tanaman pangan, tanaman hortikultura, pengolahan hasil dan semua subsektor pendukung, sehingga pertanian lebih terlihat geliatnya," katanya.

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024