Bunda Mengajar diharapkan bantu Kota Yogyakarta capai zero kekerdilan

id Bunda Mengajar,yogyakarta,zero stunting

Bunda Mengajar diharapkan bantu Kota Yogyakarta capai zero kekerdilan

Peluncuran Program Bunda Mengajar tahun keempat oleh Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi (kiri), Kamis (9/9/21). Kegiatan akan digelar di tiga kelurahan (ANTARA/Eka A.R.)

Salah satu pekerjaan rumah yang harus diselesaikan adalah memastikan tidak ada lagi 'stunting' (kekerdilan) di Yogyakarta. Sebagai kota dengan indeks pembangunan manusia tertinggi di Indonesia, maka sudah selayaknya Yogyakarta harus zero 'stunting'.
Yogyakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Yogyakarta berharap Program Bunda Mengajar yang memasuki penyelenggaraan tahun keempat dapat membantu pemerintah daerah untuk menyelesaikan pekerjaan rumah yang cukup besar yaitu mencapai target zero kekerdilan.

“Salah satu pekerjaan rumah yang harus diselesaikan adalah memastikan tidak ada lagi 'stunting' (kekerdilan) di Yogyakarta. Sebagai kota dengan indeks pembangunan manusia tertinggi di Indonesia, maka sudah selayaknya Yogyakarta harus zero 'stunting',” kata Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi di sela pembukaan Program Bunda Mengajar 4 di Yogyakarta, Kamis.

Menurut dia, salah satu upaya untuk bisa menekan angka kekerdilan harus diawali dengan penataan lingkungan kawasan.

Baca juga: Yogyakarta berencana menyelenggarakan simulasi PTM pekan depan

Penataan lingkungan tersebut, lanjut dia, bahkan tidak hanya akan menyelesaikan permasalahan kekerdilan tetapi juga permasalahan kesehatan lain seperti kasus demam berdarah hingga kasus tuberculosis.

“Pemerintah daerah tidak bisa bekerja sendiri untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan tersebut. Perlu dukungan dari berbagai pihak, baik komunitas, korporasi dan akademisi,” katanya.

Oleh karena itu, lanjut Hereo, Program Bunda Mengajar yang sudah diinisasi sejak 2016 tersebut dapat menjadi jawaban atas permasalahan di bidang kesehatan dengan melibatkan korporasi dan komunitas.

Berdasarkan data, prevalensi kasus kekerdilan di Kota Yogyakarta pada 2020 tercatat 14,33 persen atau 1.708 anak. Angka tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan prevalensi tahun sebelumnya 11,3 persen.

Baca juga: Taman Pintar Yogyakarta akan menggelar uji coba pembukaan destinasi wisata

RPJMD Kota Yogyakarta yang berakhir pada 2022, menargetkan penurunan kekerdilan menjadi 12 persen.

Bunda Mengajar merupakan program dari salah satu korporasi di Kota Yogyakarta, Sari Husada, yang kemudian menjalin kemitraan dengan Human Initiative.

Melalui Program Bunda Mengajar, masyarakat khususnya kaum perempuan, akan didorong untuk meningkatkan kesadaran di bidang kesehatan, gizi, perilaku hidup bersih dan sehat, serta akses pangan keluarga.

Pada tahap keempat yang akan bergulir hingga Februari 2022, Program Bunda Mengajar difokuskan di tiga kelurahan, yaitu Bumijo, Kricak, dan Wirobrajan.

Sejumlah program yang akan digelar di antaranya pelatihan kesehatan, gizi, dan pola hidup bersih sehat, optimalisasi fungsi posyandu dan kapasitas kader, pemanfaatan lahan pekarangan untuk ketahanan pangan, hingga pembuatan mural bertema "Isi piringku" guna meningkatkan kesadaran masyarakat terkait dengan asupan gizi seimbang.

Di tiga kelurahan tersebut, Program Bunda Mengajar diharapkan dapat diikuti 100 kader posyandu dan 120 ibu yang memiliki balita.
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024