Yogyakarta (ANTARA) - Menteri Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim menyebut program Sekolah Penggerak tidak hanya ditujukan untuk diikuti oleh sekolah-sekolah unggulan, melainkan justru akan diprioritaskan untuk sekolah-sekolah dari profil yang beragam.
“Program Sekolah Penggerak tidak hanya untuk sekolah-sekolah yang bagus atau unggulan, tetapi yang terpilih bisa saja sekolah-sekolah pinggiran. Kami ingin agar sekolah yang terpilih memiliki profil yang beragam,” kata Nadiem, saat berdialog dengan guru dan orang tua siswa di Pendopo Taman Siswa Yogyakarta, Selasa.
Menurut dia, pemilihan sekolah dengan profil yang beragam sangat penting karena Sekolah Penggerak harus bisa merepresentasikan demografi sistem pendidikan di Indonesia yang juga beragam.
“Kalau yang nanti dipilih adalah sekolah-sekolah yang sudah unggul, maka program ini justru tidak akan ada gunanya,” katanya.
Ia menyebut, program Sekolah Unggulan bukan merupakan program yang mudah karena menuntut keberanian dari seluruh warga sekolah terutama, kepala sekolah dan guru-guru yang ada di sekolah tersebut.
“Kepala sekolah harus berani melakukan perubahan yang besar untuk sekolah mereka. Harus ada komitmen untuk melaksanakan program transformasi di sekolah sekitar empat tahun,” katanya.
Salah satu kegiatan yang akan dilakukan melalui program Sekolah Penggerak adalah uji coba prototipe kurikulum pembelajaran yang lebih merdeka, fleksibel dan lebih mengedepankan pembelajaran yang menyenangkan dengan banyak aktivitas kreatif dan kolaboratif.
“Saya selalu mengatakan jika guru adalah pihak yang paling berhak mengevaluasi pelaksanaan kurikulum pembelajaran. Setelah ada masukan-masukan, kurikulum itu ditawarkan ke sekoah-sekolah lain. Jangan khawatir, tidak ada paksaan untuk mengikuti kurikulum tersebut. Semuanya opsi,” katanya.
Selain Sekolah Penggerak, saat ini Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi juga tengah menggencarkan program Guru Penggerak sebagai program regenerasi kepemimpinan.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Yogyakarta Budi Asrori mengatakan pendaftaran program Sekolah Penggerak akan dibuka hingga 4 Oktober 2021.
“Selama sepekan, sudah ada sekitar 60 sekolah di Kota Yogyakarta yang mendaftar untuk mengikuti seleksi. Dari jenjang TK sampai SMA atau sederajat. Jumlahnya masih bisa bertambah,” katanya.
Berita Lainnya
Pemkab Gunungkidul menyelenggarakan sekolah penggerak kerukunan
Minggu, 17 Maret 2024 17:07 Wib
Anugerah Desa Wisata Indonesia 2024, apresiasi penggerak wisata
Minggu, 10 Maret 2024 13:05 Wib
Dinsos Kulon Progo sosialisasi digital parenting pada penggerak PKK
Jumat, 8 Maret 2024 9:39 Wib
Guru Penggerak agen perubahan dalam transformasi pendidikan Indonesia
Kamis, 7 Maret 2024 14:19 Wib
Dunia pendidikan turbin penggerak peradaban Indonesia
Sabtu, 13 Januari 2024 6:06 Wib
16 kepala sekolah diangkat dari Program Guru Penggerak
Minggu, 3 Desember 2023 16:21 Wib
Jokowi: Jumlah guru penggerak Indonesia terus bertambah
Minggu, 26 November 2023 6:21 Wib
Pemkab Gunungkidul selenggarakan sekolah penggerak kerukunan jaga kerukunan
Selasa, 17 Oktober 2023 15:08 Wib