Kulon Progo (ANTARA) - Petugas Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Wates di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, melaksanakan kegiatan simulasi penanganan kebakaran untuk mencegah musibah kebakaran yang terjadi di dalam rutan.
Kepala Rutan Kelas IIB Wates Deny Fajariyanto di Kulon Progo, Rabu, mengatakan kegiatan simulasi penanganan kebakaran yang bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
"Kegiatan ini dilaksanakan sebagai upaya deteksi dini terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban yang disebabkan oleh bencana non alam, seperti kebakaran yang akhir akhir ini masih menjadi buah bibir di lingkungan pemasyarakatan," kata Deny.
Ia berharap kegiatan ini menjadi bekal yang bermanfaat bagi peserta pelatihan khususnya dalam proses pengamanan rutan dan warga binaan yang merupakan tugas dan tanggung jawab petugas pemasyarakatan.
"Dengan ini, apabila terjadi kebakaran kita bisa mengatasi. Berbekal teknik penanganan yang sudah didapat dari petugas pemadam kebakaran, petugas rutan diharapkan bisa mengatasi kebakaran yang terjadi baik yang disengaja maupun tidak," katanya.
Selain menggelar latihan simulasi, untuk mencegah potensi terjadinya insiden kebakaran Rutan Wates telah melakukan pengecekan secara berkala, instalasi listrik, pengecekan alat pemadam api ringan (APAR), menempatkan kunci duplikat kamar hunian yang di simpan dalam kotak serta rutin melaksanakan razia dan menerapkan pemeriksaan yang ketat barang barang bawaan warga binaan yang dilarang yang berpotensi memicu kebakaran seperti korek api.
"Kegiatan pelatihan dan simulasi penanganan kebakaran berjalan dengan lancar, aman dan tertib," katanya.
Salah satu instruktur Nevo Roby Haryadi menjelaskan beberapa materi pada pelatihan kali ini. Seperti jenis-jenis alat pemadam api ringan (APAR) dan kegunaannya, cara perawatan dan penggunaannya hingga teknik pemadaman api. Baik secara konvensional dengan menggunakan karung goni, handuk, selimut maupun dengan menggunakan bantuan APAR.
"Petugas Damkar juga mempraktikan cara mencegah dan penanganan kebakaran yang diakibatkan dari kebocoran tabung gas," katanya.
Selain itu, lanjut Nevo, kegiatan hari ini, petugas tidak hanya dibekali teori saja. Melainkan juga ada sesi praktek sekaligus latihan atau simulasi pemadaman api. Setiap petugas wajib melakukan praktik secara langsung terkait cara memadamkan api secara bergantian. Dalam kegiatan praktik ini kepala rutan terjun langsung mencoba memadamkan tabung gas yang terbakar.
"Ternyata kebakaran dari kebocoran tabung gas pun ada tekniknya untuk memadamkannya dan tidak asal asalan. Ilmu ini penting sekali untuk petugas terutama untuk petugas dapur,” katanya.
Berita Lainnya
Kulon Progo gelar pameran ekraf di Plaza Kuliner Glagah
Jumat, 19 April 2024 20:21 Wib
KPU Kulon Progo petakan lokasi pengurangan TPS Pilkada 2024
Jumat, 19 April 2024 16:03 Wib
AP I: Penumpang selama Posko Lebaran 2024 di YIA sebanyak 239.684 orang
Jumat, 19 April 2024 14:02 Wib
KPU Kulon Progo menetapkan syarat dukungan perseorangan 29.329 pemilih
Jumat, 19 April 2024 10:18 Wib
Disnakertrans Kulon Progo melaksanakan padat karya di 49 lokasi
Kamis, 18 April 2024 17:53 Wib
Tanaman padi seluas 570 hektare di Kulon Progo diasuransikan
Kamis, 18 April 2024 14:43 Wib
Polres Kulon Progo: Angka kecelakaan lalu lintas turun 26 persen
Rabu, 17 April 2024 18:57 Wib
680 pelanggar lalu lintras di Bantul terjaring Operasi Ketupat Progo
Rabu, 17 April 2024 15:51 Wib