Gunung Kidul masih mendistribusikan air kepada warga terdampak kekeringan

id Distribusi air bersih,Gunung Kidul

Gunung Kidul masih mendistribusikan air kepada warga terdampak kekeringan

Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mendistribusikan air bersih di Desa Jatisari, Arjasa, Situbondo, Jawa Timur, Selasa (31/8/2021). BPBD Situbondo mulai mendistribusikan air bersih ke kecamatan Arjasa yang warganya mengalami kesulitan air bersih. ANTARA FOTO/Seno/foc. (ANTARA FOTO/SENO)

Gunung Kidul (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, hingga saat ini, telah menyalurkan air bersih sebanyak 1.700 tangki kepada warga terdampak kekeringan di wilayah ini.
 

Kepala Pelaksana BPBD Gunung Kidul Edy Basuki di Gunung Kidul, Senin, mengatakan saat ini masih ada beberapa wilayah yang masih membutuhkan penyaluran air bersih karena mengalami krisis air.

"Distribusi air bersih kepada warga terdampak kekeringan pada 2021 ini cukup tinggi, di luar prediksi sebanyak 50 persen dari total 2.200 tangki. Pada 2020, distribusi hanya mencapai 50 persen atau sekitar 1.000 dari 2.000 tangki yang dialokasi, namun tahun ini naik drastis," kata Edy.

Menurut dia, tahun lalu masa musim kemarau terbilang lebih pendek dibandingkan tahun ini. Sebagai contoh, di 2020 lalu dropping air bersih dilakukan mulai akhir Juli hingga awal Oktober. Sedangkan untuk tahun ini, distribusi air bersih sudah dilakukan sejak awal Juli dan masih berlangsung hingga kini.

"Krisis air tahun ini tidak separah periode 2018-2019. Adapun pihaknya memperkirakan krisis air bersih kali ini bisa berlangsung hingga Oktober nanti," katanya.

Ia mengatakan ada pun beberapa kecamatan yang berpotensi akan mengajukan permohonan distribusi air jika hujan belum juga turun hingga Oktober ini, yakni Kecamatan Ngawen, Semin, dan Nglipar.

Sebelumnya, ia memperkirakan dampak krisis air di Gunung Kidul bisa meluas hingga 15 kecamatan, kecuali Playen dan Karangmojo karena wilayah itu terbebas dari masalah krisis air.
 

"Semoga hujan segera mengguyur DIY, khususnya Gunung Kidul, sehingga tidak ada lagi kecamatan yang krisis kekurangan air bersih," katanya.
 

Sementara itu, Camat Tanjungsari, Rakhmadian Wijayanto mengatakan sampai saat ini wilayahnya masih membutuhkan distribusi air bersih. Adapun yang terdampak berada di seluruh lima.
 

"Ada lima desa yang berada di dataran tinggi dan berbatuan masih membutuhkan distribusi air bersih," katanya.