DPRD Kulon Progo : Rekanan BBWSSO percepat perbaikan irigasi Kalibawang

id Irigasi Kalibawang,Kulon Progo,DPRD Kulon Progo

DPRD Kulon Progo : Rekanan BBWSSO percepat perbaikan irigasi Kalibawang

Komisi III DPRD Kulon Progo tinjau bencana saluran induk irigasi Kalibawang yang ambles pada Rabu (22/9). (Foto ANTARA/Sutarmi)

Kulon Progo (ANTARA) - Komisi III DPRD Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, meminta rekanan Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak mempercepat pengerjaan rehabilitasi saluran induk irigasi Kalibawang di Dusun Pantog Wetan, Desa Banjaroya, Kecamatan Kalubawang, yang ambles pada Rabu (22/9).

Anggota Komisi III DPRD Kulon Progo Wisnu Prasetya di Kulon Progo, Kamis, mengatakan kerusakan saluran irigasi Kalibawang di Dusun Pantog Wetan cukup parah karena ada rongga yang menganga dan lebar, dan mengancam sedikitnya 2.100 hektare sawah mundur masa tanamnya.

"Saluran irigasi Kalibawang ini sangat strategis dan vital untuk pengairan ribuan hektare sawah. Saat ini, sedang memasuki masa tanam. Kerusakan ini jangan sampai mengganggu masa tanam," kata Wisnu saat meninjau lokasi saluran irigasi Kalibawang di Dusun Pantog Wetan yang ambles.

Wisnu mengatakan bangunan saluran irigasi Kalibawang ini mayoritas usianya sudah tua yang dibangun masa Belanda, sehingga membutuhkan perawatan yang komprehensif.

"Sektor pertanian ini menjadi sektor yang tidak terkena dampak pandemi di Kulon Progo, sehingga saluran irigasi yang ambles ini dapat cepat diperbaiki," harapnya.

Ketua Komisi III DPRD Kulon Progo Nur Eny Rahayu mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih atas langkah cepat BBWSSO dan rekanan dalam percepatan perbaikan dan rehabilitasi jaringan irigasi Kalibawang.

Ia berharap pengerjaannya tidak sampai 14 hari supaya tidak mengganggu masa tanam di Kulon Progo.

"Progres pembangunan cukup bagus. Pihak rekanan PT ADP diberi waktu dua hingga tiga minggu, namun mereka berjanji selesai satu minggu," katanya.

Nur Eny mengatakan saluran induk irigasi Kalibawang vital bagi sektor pertanian. Berdasarkan identifikasi, luasan lahan pertanian yang terkena dampak kerusakan saluran induk irigasi Kalibawang seluas 2.100 hektare dan 300 hektare tanaman bawang merah di Bulak Srikayangan, Kecamatan Sentolo.

"Kami sangat berharap saluran induk irigasi Kalibawang selesai dengan cepat. Kami di Komisi III komitmen mengawal pembangunan infrastruktur pertanian karena sektor ini penggerak utama ekonomi di Kulon Progo," katanya.
Komisi III DPRD Kulon Progo tinjau bencana saluran induk irigasi Kalibawang yang ambles pada Rabu (22/9). (Foto ANTARA/Sutarmi)
Wakil Ketua Komisi III DPRD Kulon Progo Yuliyantoro mengatakan saat ini, tanaman bawang merah di Bulak Srikayangan seluas 300 hektare berpotensi kekeringan bila dalam dua minggu tidak mendapat suplai air dari saluran irigasi Kalibawang.

Saat ini, petani bawang merah di Sentolo bertaruh dengan modal yang telah dikeluarkan. Tanaman bawang merah seluas 300 hektare ini membutuhkan modal Rp30 miliar atau Rp10 juta per 1.000 meter.

"Kami berharap saluran induk irigasi Kalibawang segera selesai diperbaiki, sehingga petani bawang merah tidak merugi," katanya.

Anggota Komisi III DPRD Kulon Progo yang turut meninjau bencana tanah ambles saluran induk irigasi Kalibawang adalah Sasmita Hadi, Mujiharso, Jeni Widiyatmoko, Sarkowi, dan Pancar Topo Driyo.
Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024