Gunung Kidul (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta melakukan vaksinasi massal di Kecamatan Gedangsari dengan kuota 1.000 dosis karena wilayah ini capaian vaksinasi rendah dibandingkan dengan 17 kecamatan lainnya.
"Gedangsari merupakan kecamatan dengan tingkat capaian vaksinasi yang masih rendah. Sehingga kami berupaya mengintensifkan vaksinasi di wilayah ini," kata Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinas Kesehatan Gunung Kidul Diah Prasetyorini di Gunung Kidul, Senin.
Selain Gedangsari, katanya, Kecamatan Tepus capaiannya juga masih cukup rendah sehingga menjadi perhatian Dinkes Gunung Kidul saat ini.
Dia mengatakan rendahnya capaian vaksinasi di wilayah tersebut karena kendala geografis. Kecamatan Gedangsari dan Tepus memiliki kondisi geografis yang berbukit-bukit serta permukiman yang cenderung menyebar dan jarak antarrumah yang jauh.
"Untuk itu, dalam percepatan vaksinasi di dua kecamatan, kami menggandeng berbagai pihak," katanya.
Diah mengatakan program vaksinasi COVID-19 terus dikebut untuk bisa mencapai kekebalan komunal.
Oleh karena itu, setiap hari ditargetkan bisa menyuntikkan vaksin terhadap 9.000 warga. Hingga saat ini, capaian sudah lebih dari 66 persen warga yang mendapatkan suntikan dosis pertama dan kisaran 25 persen dosis kedua.
"Percepatan, vaksinasi tidak hanya dilakukan di sarana kesehatan seperti puskesmas milik pemerintah, tapi ada TNI, dan Polri. Kami optimistis hingga Oktober ini lebih dari 80 persen sasaran vaksinasi akan tercapai," katanya.
Kapolsek Gedangsari AKP Solechan mengatakan pihaknya juga ikut membantu upaya pendekatan kepada masyarakat supaya bersedia divaksin.
Upaya pendekatan ke warga sejauh ini tidak terlalu banyak kendala. Tantangan besar di Gedangsari justru terletak pada kondisi geografisnya yang berbukit-bukit hingga wilayah permukiman yang menyebar.
Ia mengatakan salah satu siasat agar percepatan vaksinasi bisa dilakukan dengan memperbanyak titik pelaksanaan vaksinasi, seperti di setiap desa masing-masing hingga langsung mendatangi warga.
"Selain lebih mendekatkan ke masyarakat, cara ini juga sekaligus menghindari kerumunan saat pelaksanaan," katanya.
