Yogyakarta (ANTARA) - Setelah menghentikan kegiatan pameran selama sekitar 1,5 tahun akibat pandemi COVID-19, Dinas Perindustrian Koperasi dan UKM Kota Yogyakarta kembali menggelar pameran produk UKM untuk pertama kalinya yang dilakukan terbatas untuk 15 pelaku usaha.
Kegiatan pameran produk UKM tersebut digelar di Griya UMKM Kota Yogyakarta dan akan berlangsung selama tiga hari, 28-30 September 2021.
“Selain membatasi jumlah pelaku usaha yang dapat mengikuti pameran, kami juga menerapkan beberapa persyaratan lain seperti peserta pameran sudah harus menjalani vaksinasi,” kata Kepala Dinas Perindustrian Koperasi dan UKM Kota Yogyakarta Tri Karyadi Riyanto di Yogyakarta, Selasa.
Selain itu, pelaku usaha adalah warga Kota Yogyakarta yang dibuktikan dengan nomor induk kependudukan dan usaha yang dijalani sudah harus memiliki nomor induk berusaha (NIB) sebagai bukti legalitas.
Peserta tidak hanya berasal dari anggota Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Yogyakarta saja, tetapi juga dari beberapa binaan dan mitra Dinas Perindustrian Koperasi dan UKM Kota Yogyakarta, Forum Komunikasi UMKM, Asosiasi Batik Sidoluhur, dan peserta dari program Karang Mitra Usaha serta Home Business Camp.
“Seluruh produk yang ditampilkan di pameran sudah menjalani kurasi sehingga kualitasnya tidak perlu diragukan lagi,” katanya.
Tri berharap, pameran langsung yang digelar untuk pertama kali di masa pandemi ini dapat menjadi momentum agar produk UMKM Kota Yogyakarta kembali dilirik oleh konsumen.
“Tujuan pameran ini tentu saja membantu pelaku usaha untuk memperkenalkan produk dan memasarkannya ke konsumen agar ekonomi mereka kembali menggeliat,” katanya.
Sementara itu Ketua Dekranasda Kota Yogyakarta Tri Kirana Muslidatun mengatakan pelaku UMKM di Kota Yogyakarta mampu bertahan dengan baik di masa pandemi COVID-19.
“Dari yang saya lihat, pelaku UMKM ini justru mampu menghasilkan inovasi-inovasi produk yang jauh lebih kreatif di masa pandemi. Kualitas produk juga meningkat. Justru produknya menjadi semakin bagus,” katanya.
Meskipun kegiatan pameran atau penjualan produk secara langsung kembali meningkat, namun Tri mengingatkan agar pelaku UMKM di Kota Yogyakarta tetap menekuni pemasaran secara daring.
“Penjualan secara daring mengalami peningkatan yang cukup besar selama pandemi. Pelaku UMKM di Kota Yogyakarta harus bisa memanfaatkan kesempatan tersebut untuk bisa meraih omzet dari pemasaran daring,” katanya.
Berita Lainnya
Tiktok-Tokopedia membuka pasar lebih luas untuk UMKM Indonesia
Rabu, 24 April 2024 6:02 Wib
Wastra Indonesia berpeluang terkenal di dalam dan luar negeri
Selasa, 23 April 2024 0:35 Wib
Pemkab Kulon Progo mengembangkan Bela Beli Ku dukung UMKM maju
Senin, 22 April 2024 21:27 Wib
Rakernas IMA membantu pemasaran produk UMKM Sleman
Minggu, 21 April 2024 13:24 Wib
Beban UMKM Indonesia naik, efek konflik geopolitik
Minggu, 21 April 2024 7:21 Wib
WWF ke-10 di Bali memberi manfaat ekonomi UMKM-pariwisata
Minggu, 21 April 2024 1:08 Wib
Menparekraf sebut IP Branding Project Bali dongkrak ekspor produk UMKM
Sabtu, 20 April 2024 6:16 Wib
Sleman menggelar Penghargaan Nata Sembada bagi UMKM
Rabu, 17 April 2024 15:02 Wib