Pemkab Kulon Progo mendorong KWT berpartisipasi dalam pasar tani

id pasar tani,Kulon Progo,Dinas Pertanian dan Pangan,Kelompok wanita tani,pemulihan ekonomi

Pemkab Kulon Progo mendorong KWT berpartisipasi dalam pasar tani

Wakil Bupati Kulon Progo Fajar Gegana meninjau pasar tani di Desa Tayuban, Kecamatan Panjatan. (ANTARA/HO-Dinas Pertanian dan Pangan)

Kulon Progo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mendorong kelompok wanita tani yang tersebar di 12 kecamatan dapat berpartisipasi dalam pasar tani dalam rangka rangka menumbuhkan perekonomian perdesaan dan pemulihan ekonomi daerah.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Aris Nugraha di Kulon Progo, Minggu, mengatakan sejak September, Dinas Pertanian dan Pangan melaksanakan progam pengembangan pasar tani yang dikelola kelompok wanita tani (KWT) di 12 kecamatan.

"Program pasar tani ini merupakan kelanjutan dari program GEMPAR (Gerakan Menanam Pangan di Pekarangan), setelah petani berhasil menanam di pekarangan dan tercukupi kebutuhan pangan secara swasembada maka perlu adanya pasar untuk menjual hasil panen dan olahan pertanian dari produksi yang dihasilkan, sehingga dikembangkan pasar tani di 12 kecamatan," kata Aris.

Ia mengatakan sampai saat ini sudah tercatat 22 pasar tani yang tersebar di 12 kecamatan, yang buka setiap seminggu seklai hari sabtu atau minggu. Pasar tani ini yang menjual dagangannya yang semua produk lokal, mulai dari sayuran, buah-buahan, makanan olahan, hingga menjual kerajinan.

"Tanggapan masyarakat atas pasar tani ini sangat luar biasa. Berdasarkan pemantuan kami, barang dagangan sudah habis sebelum waktunya," katanya.
Wakil Bupati Kulon Progo Fajar Gegana meninjau pasar tani di Desa Tayuban, Kecamatan Panjatan. (ANTARA/HO-Dinas Pertanian dan Pangan)

Wakil Bupati Kulon Progo Fajar Gegana saat meninjau pasar tani di KWT Suka Makmur, Tayuban, Panjatan mengatakan sangat mendukung tumbuhnya pasar tani di KWT. Pasar tani ini sangat membantu pemasaran produksi pertanian dan olahannya sekaligus peningkatan ekonomi rumah tangga.

"Kita bisa melihat semua barang yang dijual merupakan produksi dan olahan sendiri. Petani yang panen pisang langsung bisa dijual kepada konsumen tanpa harus memalui pedagang. Kami mengharapkan program pasar tani bisa dikembangkan dan harus tetap melaksanakan protokol kesehatan," kata Fajar.